REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah diminta menghitung kembali cermat target ekspor produk perikanan. Sekretaris Jendral Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Riza Damanik mengharap pemerintah jangan berorientasi selalu meningkatkan ekspor produk perikanan.
Pasalnya, sumber data perikanan di Indonesia sudah semakin terbatas. "Produksi ikan harus dikendalikan," ujar Riza, saat dihubungi, Senin (7/1).
Kementerian Kelautan dan Perikanan melaporkan realisasi produksi perikanan tangkap 2012 sebanyak 5,81 juta ton atau mencapai 89,1 persen dari total potensi sumberdaya ikan Indonesia. Total potensi ikan Indonesia hanya sebesar 6,5 juta ton.
Padahal, kata Riza, berdasakan UU No.45 Tahun 2009 tentang Perikanan, tujuan paling utama pengelolaan perikanan bukan hanya untuk meningkatkan volume produksi ikan dan menghabiskannya. Tetapi untuk menjamin kelestarian sumberdaya ikan serta meningkatkan ketersediaan dan konsumsi sumber protein ikan.
Ia khawatir, volume produksi perikanan tangkap Indonesia melewati batas produksi keberlanjutan. Jika dibiarkan terus menerus, bukan tidak mungkin Indonesia akan mengalami krisis ikan pada 2015.
Menurutnya, semangat mengedepankan ekspor perlu dikaji ulang. Beberapa negara seperti Cina, dan Eropa, kata Riza kini sudah mulai mengoptimalkan potensi sumber daya perikanan untuk konsumsi domestik.