Jumat 11 Jan 2013 08:18 WIB

Cina Siap Atasi Krisis Listrik di Mamuju

Mamuju, Sulawesi Barat
Mamuju, Sulawesi Barat

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Investor asing asal negara China menyampaikan kesiapannya untuk mengatasi krisis listrik di wilayah Pulau Karampuang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, dengan menerapkan penggunaan 'Solarshell' atau energi matahari di wilayah itu.

"Saat ini kami telah melakukan penjajakan untuk membangun kerja sama saling menguntungkan dengan Pemprov Sulbar," kata juru bicara investor dari Cina Prof Ishaqe di Mamuju, Jumat.

Salah satu program yang kami inginkan terapkan adalah memberikan tenaga listrik dengan memanfaatkan "solarshell" di pulau wisata kebanggaan masyarakat Mamuju itu.

Menurutnya, masyarakat pulau Karampuang selama ini hanya mengandalkan mesin genset untuk penerangan listrik pada malam hari.

"Penggunaan mesin genset untuk penerangan listrik sangat membebani ekonomi masyarakat. Makanya, kami berniat membantu masyarakat dengan menerapkan penggunaan Solarchell,"kata dia.

Ishaqe mengemukakan, pulau Karampuang pada malam hari terlihat sebagai desa mati karena tidak ada penerangan listrik.

Karenanya, kata dia, penerapan penggunaan Solarshell ini akan membantu masyarakatnya dari krisis listrik yang telah berlangsung sejak berpuluh-puluh tahun lamanya.

"Kami yakin pulau Karampuan akan terlihat indah pada malam hari karena telah bermandikan cahaya. Ini komitmen kami dalam mendukung rencana pembangunan hotel koteks di pulau yang kaya dengan potensi terumbu karang itu,"ujarnya.

Untuk mencapai mimpi itu kata dia, maka dukungan pemerintah setempat dan masyarakatnya sangat diharapkan.

Sebetulnya, investasi pembangunan hotel ini bukan tujuan utama melainkan ingin mengelola investasi pada sektor pertambangan.

"Kerja sama saling menguntungkan itu akan kami tandatangani antara investor dengan pemerintah provinsi. Setelah kerjasama terbangun maka kami siapkan kucurkan dana untuk membangun daerah ini," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement