REPUBLIKA.CO.ID, MERAK -- PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak mengoperasikan sebanyak 26 kapal 'roll on roll off' (Ro-Ro) untuk mengatasi antrean truk yang jumlahnya ribuan.
"Kami harapkan dengan mengoperasikan 26 kapal Ro-Ro bisa mengurangi antrean truk," kata Kepala Bagian Humas PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Mario Oetomo Sardadi, di Merak, Ahad (13/1).
Ia menjelaskan, antrean truk ekspedisi yang hendak menuju Pulau Sumatera memadati Pelabuhan Merak sampai Cikuasa Atas hingga km 96, tol Merak-Jakarta. Saat ini, antrean truk hanya beberapa menit bisa bergerak karena volume kendaraan meningkat.
Antrean truk terjadi selama sepekan terakhir akibat cuaca buruk di perairan Selat Sunda. "Kami berharap antrean truk itu bisa terurai dengan penambahan kapal Ro-Ro dari 25 unit menjadi 26 unit," katanya.
Menurut dia, pengoperasian 26 armada tersebut dipastikan bisa mengurangi antrean truk di dermaga Pelabuhan Merak. Saat ini, kata dia, semua dermaga Pelabuhan Merak beroperasi untuk mengatasi antrean tersebut.
Bahkan, kegiatan bongkar muat di dermaga jika selesai langsung penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni, Lampung diberangkatkan. Kapal Ro-Ro yang beroperasi antara lain Prima Nusantara, SMS Kertanegara, Nusa Dharma, Raja Basa, Mitra Nusantara, Dharma Kencana IX, Duta Banten, Royal Nusantara, Jagantara, Tribuana, Nusa Agung, dan Panorama.
Selain itu juga Jatra I, HM Baruna, Gelis Rauh, Dharma Ferry IX, BSP 2, Bontang Exspress II, Rodhita dan Mufidah. Salah seorang sopir truk, Sukirno mengaku, sudah dua hari belum bisa diseberangkan ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung setelah terjebak antrean di tol Merak-Jakarta.
"Kami minta ke depan ASDP bisa mengatasi antrean kendaraan sehingga tidak menganggu perekonomian masyarakat di Pulau Sumatera," kata Sukirno yang mengangkut barang kelontongan hendak menuju Lampung.