Senin 14 Jan 2013 17:58 WIB

PARRA Siap Sumbang 8 Persen Suara untuk PAN

Rusli Halim Fadli, ketua umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Penegak Amanat Reformasi Rakyat (PARRA)
Foto: dok
Rusli Halim Fadli, ketua umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Penegak Amanat Reformasi Rakyat (PARRA)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penegak Amanat Reformasi Rakyat (PARRA) Indonesia -- organisasi Sayap Partai Amanat Nasional (PAN) -- menilai nomor urut partai bukan merupakan hal istimewa.

''Walau banyak yangg menyebut Nomor 8 adalah angka keberuntungan, tetapi kami tidak mau terjebak dalam alur berpikir klenik tersebut,'' ujar Ketua Umum DPP PARRA Indonesia, Rusli Halim Fadli dalam siaran persnya kepada ROL, Senin (14/1).

Pernyataan itu diungkapkan Rusli menanggapi penetapan nomor urut partai politik peserta Pemilu 2014. PAN mendapat nomor urut 8.

''Berapapun nomor urut PAN mesti disyukuri, karena PAN masih dipercaya rakyat Indonesia menjadi peserta pemilu dengan lulus verifikasi faktual 100 persen,'' ujar mantan ketua umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah itu.

Rusli menegaskan, PARRA terobsesi angka delapan itu menjadi target PARRA untuk menyumbangkan suara 8 persen dari total suara PAN dalam pemilu nanti.

''Angka ini cukup realistis karena PARRA sudah hadir di 33 Provinsi dan 318 Kab/Kota serta ribuan cabang tingkat kecamatan diseluruh Indonesia,'' tuturnya.

Oleh karena itu, kata dia, PARRA optimis PAN akan meraih double digit pada Pemilu 2014 mendatang. ''PARRA juga siap mengantarkan Hatta Rajasa menjadi calo presiden RI.''

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement