Selasa 15 Jan 2013 02:16 WIB

AS Khawatirkan Kemampuan Uji Anti-Satelit Cina

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dewi Mardiani
Satelit (ilustrasi)
Foto: wreckamovie.com
Satelit (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) khawatirkan kemampuan uji anti-satelit luar angkasa Cina. Hal tersebut diungkapkan oleh pemerintah AS dan para ahli di luar ruang angkasa.

Dikutip dari Reuters, Senin (14/1), seorang pejabat pemerintah AS yang enggan disebutkan namanya menngatakan, penilaian rahasia intelijen AS telah selesai akhir tahun lalu yang menganalisa peningkatan kegiatan Cina mengenai ruang angkasa, memetakan rawannya pertumbuhan satelit AS yang menyediakan jaminan komunikasi militer, memperingatkan rudal musuh, dan menyediakan koordinat target yang sesuai.

’’Penilaian ini sangat kredibel dan serius itu kini memprovokasi kegiatan (ruang angkasa) di tempat yang berbeda,’’ kata seorang mantan pejabat pemerintah yang akrab dengan program satelit keamanan nasional AS. Intelijen melaporkan, Cina mengganggu satelit di orbit yang lebih tinggi, yang dapat membuat resiko pesawat ruang angkasa AS.

Sebelumnya, Cina sudah menguji anti satelit  yang dilakukan di tingkat orbital yang lebih rendah dalam beberapa tahun terakhir. AS terus mengawasi secara ketat kegiatan Cina yang dikhawatirkan dapat mengganggu satelit AS. ‘’Ini untuk menghindari terulangnya kasus pada Januari 2007 lalu, saat Cina melakukan uji coba yang mengakibatkan ‘sampah antariksa’,’’ kata seorang pejabat pertahanan senior AS.

Enam tahun yang lalu, pada 11 Januari 2007, Cina menghancurkan salah satu dari satelit cuacanya. Akibatnya, lebih dari 10 ribu potongan puing telah menimbulkan ancaman bagi pesawat ruang angkasa lainnya, termasuk AS. Pemerintah AS juga mengatakan bahan bakar satelit beresiko tinggi beracun saat masuk kembali atmosfer bumi.

‘’Setiap uji lanjutan anti-satelit oleh Cina akan mengganggu, terutama jika itu terjadi pada ketinggian,’’ kata seorang manajer senior di US Institute of Peace Bruce MacDonald.

 

Juru bicara departemen pertahanan AS Letnan Kolonel Monica Matoush mengatakan, pihaknya mengetahui laporan tes anti satelit (Cina), namun menolak berkomentar. ’’Kami hati-hati memantau perkembangan militer Cina dan mendesak Cina untuk menunjukkan transparansi yang lebih besar mengenai kemampuan dan tujuan Cina,’’ ujar Matoush.

Amerika Serikat sendiri terus menguji kemampuan anti-satelitnya. Pada bulan Februari 2008, satu rudal yang ditembakkan dari sebuah mobil Angkatan Laut AS di Pasifik utara yang menghancurkan sebuah satelit AS di orbit.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement