REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola gedung UOB di Jalan MH Thamrin Jakarta mengatakan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan orang hilang dari pihak keluarga.
"Sampai saat ini tidak ada laporan orang hilang kepada kami," kata General Manager Pengelola Gedung UOB, Bangga Nirwanjaya di lobi Gedung UOB Jakarta di Jakarta, Sabtu malam.
Pada Kamis (17/1) pukul 10.45 WIB tanggul di gedung yang dipasang hanyut karena datangnya air yang sangat deras dan "basement" 1 tertutup air hingga setinggi tiga meter.
Korban ditemukan tewas dua orang, yakni Abdul Arif Agus dan Haridianto Eko. Keduanya ditemukan di area "basement", satu di antara keduanya bertugas sebagai "cleaning service".
"Sedangkan yang selamat adalah dua teknisi, yakni Tri Susanto dan Tito Fitrianto," kata Bangga Nirwanjaya.
Mulai Sabtu malam, Posko Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mendirikan pos ante mortem di Gedung UOB yang "basement" gedung perkantorannya itu terendam air.
"Kalau ada keluarga yang merasa kehilangan, silakan di lobi Gedung UOB ada posko ante mortem yang didirikan malam ini," kata Direktur Eksekutif DVI Nasional Anton Castilani di tempat yang sama.
Dua tim akan diterjunkan dengan masing-masing sebanyak enam anggota, yang terdiri atas ahli forensik, ahli ante mortem, dan DVI.
Tim tersebut akan di lokasi hingga proses identifikasi dan evakuasi selesai.
Dia belum dapat memastikan apakah masih ada korban terjebak di dalam "basement".