Ahad 20 Jan 2013 12:27 WIB

Dapur Umum di Jaktim Gunakan 6 Ton Briket Batu Bara

Red: Dewi Mardiani
Mempersiapkan dapur umum
Foto: Istimewa
Mempersiapkan dapur umum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Enam ton briket beserta kompor batubara disalurkan untuk membantu operasional dapur umum penanggulangan banjir di Gelanggang Olahraga Jakarta Timur.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Safarudin di kantornya di Jakarta Timur, Minggu, mengatakan penyalurannya dikoordinasikan ke Kecamatan Jatinegara. "Ini akan diserahkan ke bagian dapur umum GOR Jakarta Timur saja beserta bahan makanan lain," kata Safarudin, Ahad (20/1).

Ia mengatakan bantuan bahan makanan untuk operasional dapur umum hingga kini masih sangat dibutuhkan untuk daerah Kampung Melayu dan sekitarnya.

Bantuan kompor beserta briket batubara tersebut, ia mengatakan diserahkan oleh PT Bukit Asam (BA) Tbk bersamaan dengan bahan makanan, perahu karet, genset, dan pelampung. "Ini baru mau kami salurkan. Kabarnya masih akan ada lagi kompor dan briket yang mau disalurkan," ujar dia.

Sementara itu Dirut PT BA Tbk Milawarman membenarkan bantuan sebanyak enam ton briket batubara beserta kompornya telah diserahkan di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur. "Kompornya baru sebagian karena sisa nya masih tertahan di dalam kapal penyebrangan Selat Sunda karena cuaca buruk," ujar dia.

Rencananya perusahaannya akan kembali menyalurkan briket dan kompor batubara ke beberapa titik bajir di Jakarta sebagai bagian dari CSR, katanya. "Tapi sebelumnya dari tim 'task force' bencana PT BA sudah turun menyalurkan empat truk bahan makanan kemarin (Sabtu, 19/1)".

Tercatat tujuh kecamatan di Jakarta Timur terkena banjir pada Selasa (15/1). Beberapa kecamatan yang terendam di antaranya Kecamatan Jatinegara, Kecamatan Makasar, Kecamatan Pasar Rebo, dan Kecamatan Kramat Jati. Sedangkan tiga kecamatan lain, yakni Kecamatan Matraman, Kecamatan Cakung, dan Kecamatan Ciracas tergenang banjir.

Pemerintah Kota Jakarta Timur mencatat daerah terparah yang terkena banjir yakni Kecamatan Jatinegara, Kramat Jati, dan Matraman. Ratusan rumah terendam air dengan ketinggian hingga tiga meter dan mengakibatkan lebih dari 6000 orang mengungsi.

Saat ini ribuan pengungsi masih tersebar di beberapa titik pengungsian yakni di Kantor Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, GOR Jakarta Timur, Masjid At-Tawabiin, dan RS Hermina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement