REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Pemerintah Venezuela membuka kemungkinan untuk memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat. Venezuela saat ini sedang mempertimbangkan kembalinya kerja sama anti-narkoba dengan Amerika Serikat.
Para agen anti-narkoba Drug Enforcement Administration (DEA) dari Amerika Serikat sebelumnya diusir oleh Presiden Venezuela, Hugo Chavez, pada delapan tahun lalu. Mereka diusir karena dicurigai berperan sebagai mata-mata.
Namun Duta Besar Venezuela untuk Organisasi Negara-Negara Amerika (OAS), Roy Chaderton, mengatakan kepada stasiun televisi Telesur bahwa hubungan Amerika Serikat dan Venezuela tidak panas tapi juga tidak dingin melainkan berada pada titik nol derajat.
Dia mengatakan bahwa kedua negara sedang berusaha untuk menemukan titik temu.
"Kami tidak berkewajiban untuk berhubungan buruk dengan pemerintah yang mempunyai visi yang berbeda. Saya berharap pragmatisme lebih dikedepankan karena kedua negara mempunyai banyak kepentingan yang sama," kata Chaderton.
Saat ditanya mengenai kemungkinan kembali beroperasinya DEA di Venezuela, Chaderton mengkonfirmasi bahwa masalah tersebut sedang diperbincangkan.
"Persoalan itu adalah salah satu harapan dan usulan dari Amerika Serikat," kata dia. "Politisi, para ahli, pihak berwenang yang kompeten, menteri kehakiman dan direktur ONA (badan anti narkotika) akan mempelajari hal tersebut.''