Selasa 22 Jan 2013 11:30 WIB

PBB: 197 Juta Warga Dunia Menganggur

Rep: Nur Aini/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pengangguran, ilustrasi
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Pengangguran, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Jumlah pengangguran di seluruh dunia dilaporkan naik 4 juta orang menjadi 197 juta orang pada 2012.

Lembaga perburuhan PBB yakni Organisasi Buruh Internasional (ILO) memperkirakan jumlah pengangguran tersebut akan terus naik.

Berdasarkan laporan yang dirilis ILO, pengangguran muda mencapai 13 persen. Usia mereka kurang dari 24 tahun. Lembaga itu memperkirakan jumlah pengangguran akan meningkat lagi 5,1 juta orang tahun ini. Sementara jumlah pengangguran pada 2014 diperkirakan naik 3 juta orang.

Penyebab utama naiknya jumlah pengangguran tersebut karena pertumbuhan ekonomi yang menurun. Hal itu terutama terjadi di negara-negara berkembang. 

Laporan berjudul Tren Lapangan Kerja Global 2013 tersebut juga menyebutkan 6 persen dari angkatan kerja dunia menganggur pada 2012. Mereka juga mengungkap pengangguran jangka panjang meningkat. Hal itu terlihat dari sepertiga pengangguran Eropa tidak bekerja lebih dari satu tahun. 

ILO memperkirakan 39 juta orang diberhentikan dari pekerjaannya. "Perkiraan ekonomi serta tidak adanya kebijakan politik yang memadai telah menurunkan permintaan, menahan investasi dan rekruitmen buruh, " ujar Direktur ILO, Guy Ryder seperti dikutip BBC, Selasa (22/1).

Dengan meningkatnya jumlah pengangguran tersebut, ILO menyarankan lebih banyak dana yang harus disalurkan untuk memberi pelatihan angkatan kerja muda. Hal ini agar keterampilan mereka sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan.

"Waktu produktif dan kemampuan anak muda terbuang percuma dan hal itu menghancurkan mereka sendiri, " kata Ryder. ILO menggarisbawahi sejumlah negara yang perhatian terhadap wirausaha seperti Jerman, Austria, dan Selandia Baru memiliki tingkat pengangguran muda yang lebih rendah. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement