Selasa 22 Jan 2013 13:37 WIB

Hasil Uji Lab Daging Bakso Negatif

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Bakso Babi Kuah (ilustrasi)
Foto: MELTING WORK
Bakso Babi Kuah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pedagang bakso mulai bangkit paskaberhembusnya isu temuan bakso bercampur daging babi. Ketua Umum Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (Apmiso) Indonesia Trisetyo Budiman mengatakan sejak merebaknya isu tersebut, sekitar 50 persen pedagang bakso di Jabodetabek sempat tidak berjualan.

Bagi pedagang yang masih berjualan, omzet mereka turun 50 persen dari normalnya Rp 300 ribu per hari. Jumlah pedagang bakso di Jabobedetabek mencapai 50 ribu pedagang. "Sekarang sudah recovery sekitar 80 persen," ujar Tri, Selasa (22/1).

Ia mengatakan kini pedagang bakso sudah berjualan secara normal meskipun harga daging sapi masih cenderung naik. Harga daging sapi rata-rata mencapai Rp 95 ribu per kilogram (kg), naik Rp 5.000 dibandingkan pekan lalu. Idealnya, harga daging sapi Rp 75 ribu per kg.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan isu bakso daging campuran yang berhempus sekitar sebulan lalu memang cukup memukul pedagang bakso. Masyakat ditengarai takut mengkonsumsi bakso.

 

Saat itu, pemerintah langsung mengambil sampel daging di beberapa daerah. Sampel daging diambil dari beberapa pedagang pasar di Jakarta, Bogor dan Bandung. Sampel bakso dan daging giling yang diambil lalu diuji di laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB) dan BPOM. Hasil pengujian menunjukkan produk tersebut tidak mengandung daging babi.

Pemerintah, lanjut Bayu, terus melakukan uji petik untuk memastikan daging seperti yang diinginkan oleh konsumen. Ia mengatakan tukang bakso sebagai pelaku UKM harus dilindungi dari oknum-oknum yang melakukan kecurangan.

Menanggapi mahalnya daging sapi, Bayu mengatakan kebutuhan daging untuk UKM juga harus diprioritaskan. Kebutuhan daging untuk pedangan bakso, masuk katagori HS Code Cl65 dan Cl85.

Pemerintah, kata dia, melakukan pemetaan terhadap kebutuhan daging sapi. Ia mengkatagorikan kebutuhan daging sapi ada lima jenis. Jenis itu antara lain digunakan untuk UKM dan indusustri besar.

Bayu menuturkan dalam periode enam bulan ke depan, pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap impor daging sapi. Jika selama enam bulan ternyata ada penyesuaian kebutuhan, pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk melakukan penyesuaian kuota impor. 

Pada 2013, pemerintah sudah memutuskan akan mengimpor 80 ton daging sapi. Sebanyak 34 ton berupa impor daging beku, sisanya impor sapi bakalan yang setara 276 ribu ekor sapi. N 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement