Kamis 24 Jan 2013 22:02 WIB

Luthfi: Masuk PKS Berbasis Kepuasan, Bukan Karena Bujukan atau Rayuan

Luthfi Hasan Ishaaq
Foto: Republika /Agung Supriyanto
Luthfi Hasan Ishaaq

REPUBLIKA.CO.ID,TANJUNG PINANG--Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq mengatakan pihaknya tidak akan membujuk tokoh yang keluar dari partai lain untuk bergabung dengan partainya.

"Kami memang mengkonsolidasikan semua warga yang siap berjuang bersama sesuai dengan perjuangan dan visi misi PKS. Jika siap, itu pilihan mereka, bukan atas rayuan atau bujukan dari kami," kata Luthfi usai Safari Dakwah PKS Wilayah Sumatra di Lapangan Pamedan, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis.

Luthfi mengatakan, PKS menghimpun seluruh potensi bangsa yang bisa berjalan sesuai platform perjuangan partai.

Ketika dimintai tanggapannya mengenai sejumlah tokoh yang keluar dari Partai Nasdem, Luthfi mengharapkan para tokoh tersebut bisa islah lagi dengan partainya agar bisa berkompetisi dengan adil melawan PKS dan melawan partai lain.

"Kami tidak ingin masuk ke konflik sebuah partai, namun diharapkan mereka bisa kembali dan islah lagi untuk berjuang bersama pendukungnya agar bisa berjuang dan melawan PKS di panggung politik 2014," kata Luthfi.

Namun menurut Luthfi, jika mereka siap berjuang sesuai visi, misi, dan platform perjuangan PKS, maka itu pilihan mereka, bukan rayuan atau bujukan dari PKS. "Masuk ke PKS berbasis kepuasan, bukan berbasis rayuan dan bujukan," ujarnya.

Selain itu, Luthfi menegaskan tidak akan menerima "kutu loncat" yang membawa kerusakan dari satu partai ke partai lainnya atau mereka yang mempunyai semua sarana dan prasarana yang luar biasa namun tidak bisa berjalan sesuai visi dan misi PKS.

"Memang PKS tidak keberatan untuk menampung siapa pun, tetapi bukan orang-orang kutu loncat politik yang membawa kerusakan dari satu partai ke partai lain, meski populer saat ini," kata Luthfi.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement