REPUBLIKA.CO.ID,MARGAHAYU -- Proses pengangkutan sampah di daerah yang terkena banjir, baru mencapai 70 persen. Namun Dinas Kebersihan (Dinsih) Kota Bekasi optimis pengangkutan sampah sudah bisa kembali normal.
Kepala Bidang Pendataan dan Pengembangan Dinsih Kota Bekasi Ratim menyatakan, upaya pengangkutan sampah dari daerah-daerah yang terkena banjir sudah mencapai 70 persen. Pihaknya memang memfokuskan untuk pengangkutan sampah di daerah paling parah terkena banjir, terutama Kecamatan Jatiasih, seperti di Pondok Gede Permai (PGP) dan Kemang IFI. Bahkan jumlah personel yang disiagakan untuk mengangkut sampah di PGP mencapai 75 orang. Proses pengangkutan pun sudah dimulai sejak Sabtu pekan lalu. ''Jumlah sampah yang sudah terangkut dari sana sebanyak 1.884 meterkubik, atau setara dengan 462 ton,'' ujar Ratim kepada ROL.
Ratim menambahkan, rata-rata sampah yang terangkut adalah sampah dadakan banjir. Seperti bangku, sofa, lemari, bahkan ada yang membuang kasur. Armada yang dikerahkan di PGP mencakup 22 truck sampah, empat unit mobil sedot tinja, dua mobil penyemprot lumpur, dan satu beko. Untuk memaksimalkan pengangkutan sampah di PGP, tiap-tiap kecamatan mengirimkan dua truck sampah bantuan.
Ratim pun mengakui masih terkendala minimnya peralatan. Terutama untuk mengangkut sampah yang menggenang di kali. Jadi untuk pengangkutan sampah di kali masih dilakukan secara manual oleh kuli sindang yang dipekerjakan Dinsih Kota Bekasi.