REPUBLIKA.CO.ID, LONDON---Pemuatan kartun di koran Sunday Times, Inggris, milik taipan media Rupert Murdoch berbuntut panjang. Kartun tersebut memperlihatkan pemimpin Israel Benjamin Netanyahu membangun dinding menggunakan semen berwarna merah darah, yang oleh para pemimpin Yahudi dianggap kenangan propanda anti-Semitis.
Kartun politis tersebut, yang diterbitkan Ahad (27/1) bertepatan dengan Hari Peringatan Holokos, menunjukkan Netanyahu sedang memegang sendok semen panjang dan tajam berlumuran darah untuk membangun dinding batu bata, sementara dinding dipenuhi warga Palestina yang menderita kesakitan. Kartun itu dimaksudkan menggambarkan pemilihan umum baru-baru ini yang dimenangkan secara tipis oleh Netanyahu.
Kelompok Yahudi di Inggris mengatakan kartun tersebut secara mengejutkan mengingatkan akan kebohongan berdarah (blood libel) yang biasanya ada di media Arab anti-Semitis.
Blood libel, tuduhan bahwa orang Yahudi membunuh anak-anak dan menggunakannya dalam ritual, ada sejak berabad-abad lampau dan telah mengarah pada hukuman dan serangan.
Kartun yang dibuat oleh kartunis mingguan koran tersebut, Gerald Scarfe, mengacu pada batas yang dibangun Israel selama satu dekade di wilayah Tepi Barat.
Atas penerbitan itu, Murdoch pun minta maaf. Murdoch mengatakan Scarfe tidak merefleksikan opini Sunday Times, namun ia meminta maaf atas kartun yang “mengerikan dan menghina,” ujarnya dalam pesan Twitter.
Koran tersebut menyangkal bahwa kartun tersebut anti-Semitis. Scarfe mengatakan ia tidak sadar hari penerbitan kartun bertepatan dengan Hari Holokos, dan menyesal dengan waktu yang tidak tepat itu.