REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kedilan Sejahtera (PKS) menganggap kabar yang menyatakan kadernya ikut ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai fitnah.
"Kami curiga penyebaran isu fitnah ini memang disengaja," kata Ketua Fraksi DPR PKS, Hidayat Nur Wahid kepada Republika, Rabu (30/1).
Sebelumnya, tim penindakan dari KPK melakukan penangkapan terhadap empat orang yang diduga akan memberikan suap kepada anggota DPR. Suap diduga diberikan dari perusahaan importir daging khusus asal Australia, PT Indoguna Utama.
PK memang belum memberikan keterangan resmi terkait penangkapan tersebut. Namun, sejumlah media telah memberitakan jika anggota DPR penerima suap ini berasal dari fraksi PKS.
Menurut Hidayat, ia sudah mengecek langsung kepada sopir atau anggota DPR dari fraksinya. Terutama dari Komisi IV DPR terkait adanya penangkapan empat orang pemberi suap ini.
Dari hasil pengecekannya, mereka tidak ada yang mengetahui dan tidak terkait dengan korupsi suap yang dituduhkan.
Menurutnya isu fitnah ini sengaja dibentuk untuk memberikan citra negatif pada PKS. Sehingga bisa mendelegitimasi komitmen moral PKS agar PKS tidak lantang dalam melawan korupsi.
Selain itu fitnah ini agar PKS tidak punya nyali lagi untuk membongkar kasus korupsi besar yang saat ini sebagiannya sedang ditangani oleh KPK.
"Semoga Allah SWT memenangkan perjuangan kita melawan fitnah," tegas mantan Ketua MPR ini.