Rabu 30 Jan 2013 16:07 WIB

14 Raja Ramaikan Pelantikan Wali Kota Baubau

Pelantikan Wali Kota Baubau dan Wakil Wali Kota terpilih untuk lima tahun mendatang, AS Tamrin/ Wa Ode Maasra Manarfa, di Baruga Keraton Kesultanan Buton, di Kota Baubau, Rabu (30/1).
Foto: baubaukota.go.id
Pelantikan Wali Kota Baubau dan Wakil Wali Kota terpilih untuk lima tahun mendatang, AS Tamrin/ Wa Ode Maasra Manarfa, di Baruga Keraton Kesultanan Buton, di Kota Baubau, Rabu (30/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BAUBAU, SULTRA -- Sedikitnya 14 Raja Kesultanan dari berbagai daerah di Tanah Air menghadiri proses pelantikan dan pengambilan sumpah dan jabatan Wali Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) terpilih periode 2013-2018.

Pelantikan Wali Kota Baubau dan Wakil Wali Kota terpilih untuk lima tahun mendatang itu adalah AS Tamrin/ Wa Ode Maasra Manarfa, di laksanakan di Baruga Keraton Kesultanan Buton, oleh Gubernur Sultra, H Nur Alam di Kota Baubau, Rabu (30/1).

Proses pelantikan wali kota Baubau yang tergolong sakral itu, dilakukan melalui sidang paripurna DPRD Kota Baubau dipimpin Ketua DPRD H Hasidin Sadif dan didampingi dua wakil ketuanya Aris Marwan Saputra dan LM Yasin Mazadu.

Suasana pelantikan diwarnai hujan deras membasahi seluruh kawasan Baruga Keraton Kesultanan yang berada di puncak gunung Kota Baubau atau sekitar 3-4 kilometer dari atas permukaan laut.

Ke-14 raja dan ratu yang hadir pada proses pelantikan pasangan wali kota Baubau itu, diantaranya Kerajaan Melayu Jambi, Sultan Abdurrahman Thaha Syaefuddin, kesultanan dari pulau Jawa, Sumatera dan bahkan dari kesultanan Nusa Tenggara.

Raja Melayu Jambi Sultan Abdurrahman Thaha, saat menghadiri pelantikan wali kota Baubau itu mengatakan kekagumannya terkait proses pelantikan wali kota Baubau, yang pertama dilaksanakan di keraton kesultanan Buton tersebut.

"Sangat luar biasa, masyarakatnya yang majemuk dan religius serta penuh persahabatan itu harus dijaga dan dipertahankan sebagai khasana budaya yang tak ternilai harganya itu," ujarnya usai memberi selamat kepada wali kota dan wakil wali kota terpilih.

Gubernur Sultra Nur Alam dalam arahanya saat usai melantik pasangan AS Tamrin/ Wa Ode Maasra Manarfa mengatakan dengan resminya pelantikan wali kota itu maka proses pilkada yang berlangsung 4 November 2012 itu telah selesai.

"Saya yakin dengan kepemimpinan AS Tamrin sebagai wali kota dan Wa Ode Maasra Manarfa sebagai wakil wali kota Baubau, maka kota budaya dan religius itu akan lebih baih dan sejahtera," ujar gubernur yang disambut dengan tepuk tangan yang meriah dari ribuan undangan yang menyaksikan proses pelantikan itu.

Menurut gubernur, dengan resminya pasangan AS Tamrin/Wa Ode Maasra Manarfa yang diusung melalui pintu Partai Amanat Nasional (PAN) dan PBB dan partai koalisai lainnya, menandakan pesan-pesan kampanye saat masih dalam tahapan pilkada beberapa bulan lalu sudah selesai.

"Saya harap tidak ada lagi janji-janji politik kepada masyarakat saat berkampanye, tetapi bagaimana mengaktualisasikan harapan masyarakat dengan kerja nyata untuk memberi pelayanan dan kesejahteraan lebih baik kepada masyarakat khususnya di Kota Baubau ini," ujar Nur Alam.

Gubernur Nur Alam juga menegaskan kepada wali kota dan wakil wali kota agar menata birokrasi dengan baik, dan tidak melakukan mutasi jabatan tanpa alasan jelas.

Usai pelantikan wali kota dan wakil wali kota Baubau, gubernur didampingi Ny Tina Nur Alam memberi ucapan selamat kepada wali kota dan wakil wali kota Baubau, kemudian dilanjutkan wakil Gubernur Sultra HM Saleh Lasata bersama ibu, Sekretaris Daerah dan jajaran pejabat muspida provinsi, unsur TNI/ Polri, DPRD dan kota/ kabupaten se Sultra.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement