REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Rencana Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan yang ingin membiayai pembangunan masjid di Athena, ditentang Gereja Ortodoks Yunani.
Gereja menegaskan menolak pembangunan masjid di setiap jengkal tanah di Negeri Seribu Dewa itu. Alasannya, Yunani tidak siap melihat menara masjid menjulang di tengah kota.
"Membangun masjid sama saja menyakiti para pejuang kita ketika memerdekakan negeri ini dari Turki Ustmani," papar Uskup Seraphim dari Gereja St. Nicholas seperti disadur dari kantor berita Anadolu, Jumat (1/2).
Namun, tidak semua warga Yunani sependapat dengan pandangan geraja. "Saya kira, muslim memiliki hak untuk membangun masjid. Itu yang dilakukan imigran Yunani ketika membangun gereja. Ini sikap munafik," tegas Kali Patounia, seorang Bankir.
Sementara Sekjen Kementerian untuk Pembangunan Yunani, Stratos Simopoulos memahami keluhan komunitas muslim. Namun, krisis ekonomi membuat pemerintah harus membuat skala prioritas dalam setiap kebijakan yang ditetapkan. "Namun, masjid akan dibangun," kata dia.
Sebelumnya, Erdogan menyatakan Turki akan mendanai pembangunan masjid di Athena. "Saya ingin menyampaikan kepada Yunani, Turki bisa menutupi biaya masjid di Athena. Tentunya, kami menunggu dari izin yang diberikan Yunani," kata dia seperti dikutip kantor berita Anadolu, Jumat (1/2).