REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) angkat tangan menyikapi permasalahan Irfan Bachdim dengan Persema Malang mengenai International Transfer Certificate (ITC). PSSI malah menyerahkan permasalahan ini kepada kedua belah pihak.
Irfan belum bisa bergabung dengan klub Thailand, Chonburi FC, karena masih terganjal masalah administrasi. Persema belum menerbitkan ITC yang menjadi syarat penting perpindahan pemain ke klub luar negeri.
Deputi Sekjen Bidang Kompetisi Saleh Mukadar menilai Irfan dan Persema sama-sama salah. Keduanya dianggap tidak melakukan komunikasi dengan baik sehingga timbul permasalahan. "Irfan tidak boleh ngawur, Persema juga harus tahu diri," kata Saleh ketika dihubungi, Ahad (2/2).
Irfan, kata Saleh, seharusnya tidak bisa begitu saja meninggalkan Persema dan meminta ITC. Alasannya sang pemain masih terikat kontrak hingga 2014. Saleh bahkan menepis ada peraturan FIFA yang menyebutkan pemain akan berstatus bebas transfer jika tidak mendapat gaji dari klubnya selama tiga bulan. "Tidak ada peraturan seperti itu. Irfan salah karena tidak menghargai kontrak," kelit Saleh.
Sementara mengenai Persema, Saleh menilai klub berjuluk Laskar Ken Arok tersebut jelas melakukan kesalahan karena menunggak gaji. Seperti dibeberkan Irfan sebelumnya, Persema belum menunaikan kewajibannya selama delapan bulan. Ini juga menjadi alasan Irfan memilih angkat kaki dari Persema.
Namun Saleh berjanji akan menindak tegas setiap klub dibawah PSSI yang bermasalah dengan pembayaran gaji pemain, termasuk untuk Persema. Persema akan dicoret dari kompetisi jika sampai kick-off kompetisi Liga Prima Indonesia pada 10 Februari, masih bermasalah dengan pelunasan gaji pemain. "Persema salah karena juga mengabaikan kontrak. Kalau tidak melunaskan pada h-1 sebelum kick-off, kami akan mencoretnya dari kompetisi," ucap dia.
Ironis memang, Irfan selama ini adalah pemain yang sangat loyal kepada tim nasional Indonesia. Pemain keturunan Belanda itu pun menjadi tulang punggung skuat Garuda. Bahkan, Irfan telah memutuskan untuk kembali membela timnas meskipun sedang bermasalah dengan kepindahannya dari Persema ke Chonburi.
Tetapi menurut Saleh, masalah Irfan dengan Persema, terutama mengenai ITC harus diselesaikan kedua belah pihak. "Menurut saya seperti itu. Masalah ini harus diserahkan kepada Irfan dan Persema itu sendiri. Ini kan persoalan komunikasi," katanya.
Anggote Komite Eksekutif PSSI Sihar Sitorus belum bisa bicara banyak mengenai permasalahan Irfan dan Persema. Ia mengaku belum mengetahui betul isi perjanjian kontrak antara Irfan dengan Persema. "Harus baca dulu bagaimana perjanjian dalam kontraknya. Karena kesepakatannya kan antara klub dengan pemain," ujarnya.
Sihar menerangkan, dalam hal ini PSSI hanya bisa mengambil kontrol kepada Persema terkait pembayaran gaji pemain. Yakni Persema harus bisa menyelesaikan tunggakan sebelum kompetisi dimulai. "Kami komitmen, klub yang masih menunggak akan dicoret dari kompetisi. Karena kalau dibiarkan, penyakit ini akan terus-terusan terjadi," kata pria yang juga menjadi Ketua Komite Kompetisi PSSI.