REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Partai Demokrat (PD) dinilai telah mengalami anomali. Sebab, seharusnya kinerja pemerintahan dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dinilai cukup memuaskan tidak mampu mendongkrak dukungan terhadap partai tersebut. Direktur Riset Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Djayadi Hanan mengemukakan awal mula terjadi anomaly tersebut tak lain ketika muncul kasus Nazaruddin yang menyeret sejumlah nama kader-kader PD.
“Kalau diperhatikan, anomaly itu terjadi pada 2011-2012. Pada periode ini skandal korupsi kader-kader PD mengemuka dan mendapat perhatian sangat besar terutama sejak pertengahan 2011 ketika Nazaruddin ditangkap,” katanya saat memaparkan hasil survey terbaru SMRC, Ahad (3/2).
Ia mengatakan Nazaruddin pula yang pada akhirnya secara gencar menuduh Ketua Umum Anas Urbaningrum terlibat kasus Hambalang. “Ini yang jadi awal anomali tersebut,” tambahnya.
Tuduhan-tuduhan itu, lanjutnya, telah menjadi persepsi publik yang memotong hubungan yang seharusnya positif dan kuat antara kinerja Presiden SBY dan masa depan PD. Menurutnya, gejala anomaly kecenderungannya akan berlanjut pada 2013 bila sumber masalahnya tidak segera diatasi.
“Kinerja Presiden SBY tidak bisa menyelamatkan PD. Sumber anomaly itu adalah masalah internal di PD sendiri, bukan di kinerja Presiden,” katanya.