Senin 04 Feb 2013 19:42 WIB

Pengamat: Ada Menteri yang Minta SBY Jilat Ludahnya Sendiri

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Citra Listya Rini
Lambang Partai Demokrat
Foto: Dok Republika
Lambang Partai Demokrat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua orang menteri negara dari Partai Demokrat, Jero Wacik dan Syarif Hasan meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat untuk turun tangan menyelamatkan partai. 

Pengamat Politik LIPI Siti Zuhro kepada Republika mengatakan sikap para pembantu presiden tersebut dinilai tidak layak. Karena seharusnya mereka fokus mengurusi pemerintahan yang masih tersisa satu tahun lagi.

“Beberapa waktu lalu presiden bilang para pembantunya tak usah melakukan manuver politik dan lebih konsentrasi lagi di sisa periode kabinet yang tinggal satu tahun lagi. Tapi, ini malah ada menteri yang minta presiden untuk menjilat ludahnya sendiri,” kata Siti di Jakarta, Senin (4/2).

Sita mengimbau SBY selaku kepala negara tidak usah menghiraukan permintaan dari dua orang pembantunya dalam kabinet tersebut. SBY harus tetap fokus kinerja kabinet pada sisa masa pengabdiannya yang tinggal satu tahun lalu.

“Dengan fokus mengurusi pemerintahan dan negara, maka SBY bisa meninggalkan kesan dan jasa yang baik untuk negara ketimbang partainya,” ujar Siti.

Berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) suara Partai Demokrat merosot tajam. Partai Demokrat yang merajai Pemilu 2009 dalam survei ini tergambar mengalami jatuh bebas. Suara responden hanya 8,3 persen. Hasil survei dipaparkan dengan tajuk "Kinerja Pemerintah dan Partai, Tren Anomali 2012-2013".

Hasil survei ini langsung direspon Menteri yang berasal dari Partai Demokrat seperti Syarief, Jero Wacik, Ee Mangindaan, Amir Syamsuddin dan Roy Suryo. Mereka meminta Anas mundur jika ingin elektabilitas Partai Demokrat meningkat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement