REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Presiden SBY menegaskan keluarganya taat membayar pajak. Tidak ada penyimpangan dalam pembayaran pajak tersebut, kata Presiden.
Pernyataan itu disampaikan Presiden SBY dalam jumpa pres di Jeddah, Arab Saudi, Senin (4/2) waktu setempat. Ia mengklarifikasi dan menjelaskan pemberitaan oleh salah satu koran Indonesia, Jakarta Post, mengenai pajak miliknya dan anak-anaknya.
"Saya prihatin keluarga saya yang bekerja seperti ini dengan harta yang bisa kami pertanggungjawabkan, dianggap tidak taat membayar pajak," kata Presiden.
Meski tidak merinci pajak yang dibayarkan, SBY mengaku ia dan anak-anaknya telah memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan Undang-Undang.
"Prosesnya juga akuntabel, setelah saya isi kewajiban saya, saya minta tolong dicek apa ada yang kelewatan apa ada yang lebih atau yang kurang, karena saya tidak ingin ada satu rupiah yang kurang," kata Presiden.
Presiden mengklaim data yang diungkap Jakarta Post tersebut tidak persis sama dengan yang di Ditjend Pajak.
"Saya diberi tahu bahwa apa yang dimuat di Jakarta Post itu tidak sama persis dengan data yang ada di Ditjen Pajak. Tentu bukan wilayah saya (menjelaskan pajak) karena ada UU yang mengatur tingkat kerahasiaan pajak," seloroh SBY.