REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Para pengrajin kaos di sentra Suci Kota Bandung mengeluhkan sepinya pesanan untuk logistik dan atribut Pilkada Jabar 2013. "Jumlah pemesanan kaos pada Pilkada 2013 ini menurun dibandingkan Pilkada 2008 lalu, entah kemana mereka pesen kaos dan atribut," kata Ketua Koperasi Pengrajin Kaos Suci Marnawi Munamah di Bandung, Rabu (6/2).
Tidak semua calon gubernur atau tim suksesnya memesan dan membuat kaos dan atribut untuk keperluan kampanye Pilkada Jabar di lokasi itu. Penurunan omset pesanan Marnawi pun cukup signifikan, tidak mencapai lebih dari 50 persen dari pemesanan para claon gubernur pada Pilkada Jabar 2008.
"Menurun drastis, dulu saya menerima pesanan sampai Rp1 miliar, sekarang menurun. Hal sama juga dialami perajin lainnya. Namun banyak atau sedikit pesanan kami syukuri saja," kata Marnawi.
Pesanan atribut kampanye itu, kata Marnawi antara lain kaos, bendera, topi, spanduk dan lainnya. Namun yang meningkat signifikan adalah pesanan spanduk dan baliho yang dibuat dengan teknologi printing.
"Untuk pesanan baliho dan spanduk memang meningkat dibanding 2008, selain oleh calon gubernur juga pesanan dilakukan oleh kader partai untuk sosialisasi," katanya.
Penurunan pemesanan juga dibenarkan oleh Gunawan, perajin kaos lainnya. Ia menyebutkan tahun ini hanya menerima pesanan kaos dari pasangan calon gubernur nomor urut 3 Dede Yusul dan Leks Laksamana serta pasangan Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar.
"Pemesanan dari keduanya mencapai 9.000 pieces, selain itu tidak ada lagi. Ada juga pesanan bendera partai," katanya.