Jumat 08 Feb 2013 08:05 WIB

Counter Down Lalu Lintas Yogya Banyak yang Mati

Rep: Yulianingsih / Red: M Irwan Ariefyanto
Counter down lalu lintas/ilustrasi
Foto: ist
Counter down lalu lintas/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Penghitung waktu mundur atau counter down yang menempel di alat pengatur lalulintas (APIL) di Kota Yogyakarta banyak yang mati. Alat tersebut selama ini dijadikan patokan pengguna jalan mematikan mesin kendaraan menunggu lampu hijau.

Beberapa simpang jalan yang alatnya mati antara lain di Perempatan Wirosaban, Tamansiswa, Jetis dan beberapa persimpangan lainnya.  Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Windarto mengakui, sedikitnya ada 10 simpang yang alat penghitung waktu mundurnya mati. "Itu memang sengaja kita turunkan (copot) untuk diperbaiki dan stel ulang pengatur waktunya," ujarnya.

Menurutnya, perbaikan counter down tersebut dilakukan untuk memperlancar arus lalulintas di Yogya. Pihaknya mengubah alat penghitung mundur itu menjadi matrik. "Selama ini hanya angka yang terlihat dilayar, ke depan dengan sistem matrik akan ada tulisan bergerak untuk himbauan," tambahnya.

Saat ini lima simpang counter down di Yogya yang sudah menggunakan matrik. Persimpangan itu adalah Gondomanan, Pingit, Kantor Pos, Menukan dan Gejayan.

Diakuinya, saat ini total alat penghitung waktu mundur di Yogya mencapai  232 unit. Durasi angka yang ditampilkan bervariasi sesuai tingkat kapasitas persimpangan jalan. Pada persimpangan dengan kapasitas rendah rata-rata mencapai 20 detik, sedangkan pada kapasitas padat bisa mencapai 100 detik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement