Ahad 10 Feb 2013 20:20 WIB

Pedagang Pasar Tambun Keluhkan TPS di Depan Pasar

Rep: Raja Irfa Widodo / Red: M Irwan Ariefyanto
Pasar Tambun Bekasi
Foto: pdk.or.id
Pasar Tambun Bekasi

REPUBLIKA.CO.ID,TAMBUN -- Sejumlah pedagang dan pengunjung pasar mulai mengeluhkan lokasi penempatan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara yang ada di depan Pasar Tambun. Mereka pun berharap semua sampah dapat dikumpulkan di bagian belakang pasar.

Pantauan ROL, tumpukan sampah tersebut tepat berada di depan Pasar Tambun. Sampah itu beranekaragam, mulai dari sampah plastik hingga sampah sisa-sisa sayuran. Sampah-sampah itu terlihat menumpuk di bagian pintu masuk untuk pejalan kaki. Karena itu, tidak jarang pengunjung pasar harus menutup hidung mereka ketika melewati pintu untuk pejalan kaki. Bahkan tumpukan sampah itu menutupi setengah dari pintu tersebut.

Dua petugas memang terlihat tengah menaikkan sampah ke atas truk sampah. Namun, lantaran hanya ada satu truk yang disiagakan dan daya tampung truk itu tidak mencukupi, maka masih banyak yang berceceran.

Ibu Bayan (45 tahun), pengunjung Pasar Tambun, menyesalkan, posisi TPS sementara itu yang berada di bagian depan. Selain mengganggu pemandangan, bau tidak sedap juga menganggu kenyamanannya. ''Apalagi kalau hujan, sudah bau, air sampahnya juga kemana-mana mas. Mau belanja jadi nggak nyaman,'' ujar Bayan kepada ROL, Ahad (10/2).  Dia pun berharap, lokasi pembuangan sampah itu bisa diletakkan di belakang pasar saja.

Menanggapi hal ini, Kepala Subagian Kebersihan Pasar Tambun, Nasip, menyatakan, pihaknya sudah menyiagakan empat orang pengangkut sampah. Mereka bertugas mengambil sampah dari dalam pasar dan membuangnya di TPS sementara. Mereka pun ditugaskan untuk setiap hari mengambil sampah.

Namun Nasip mengakui, pada akhir pekan, memang terkadang ada saja petugas sampah yang tidak melakukan tugasnya. ''Soalnya pas hari minggu, TPA Burangkeng tutup. Jadi sampah yang Sabtu dan Minggu diangkut Senin pagi,'' ujarnya kepada ROL.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement