REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Produksi sampah di Kota Sarolangun, Kabupaten Sarolangun, Jambi, mencapai 15 ton per hari. Sebagian besar di antaranya merupakan sampah rumah tangga dan sampah pasar.
Produksi sampah yang harus ditangani itu belum simbang dengan jumlah tenaga pemungut sampah yang saat ini hanya berjumlah 12 orang, kata Kepala Dinas Tata Kota, Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Sarolangun, H. Alexander, Ahad (10/2).
Jumlah sampah tersebut masih mampu ditampung oleh tempat pembuangan akhir (TPA) di Pelawan dan pauh yang saat ini kapasitasnya mencapai 25 ton, sehingga seluruh sampah itu bisa tertangani
"Tenaga pemungut sampah memang masih sangat kurang. Tenaga yang ada itu pun masih harus dibagi untuk bekerja dalam tiga shift," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya akan mengajukan penambahan anggaran untuk penerimaan tenaga pemungut sampah melalui APBD Perubahan tahun 2013. Jika disetujui, anggaran tersebut akan digunakan untuk merekrut dan menggaji tenaga pemungut sampah yang baru.
Mengingat terus meningkatnya produksi sampah di Kota Sarolangun dan sekitarnya, kata Alexander, pihaknya juga berencana mengajukan penambahan TPA dan kendaraan pengangkut sampah baru di beberapa kecamatan.
Dengan disiapkannnya TPA-TPA baru, penanganan sampah di masa mendatang akan berjalan dengan baik, apalagi kota Sarolangun terus mengalami kemajuan cukup pesat.
Penambahan TPA di beberapa kecamatan itu juga bertujuan mengurangi biaya operasional, karena posisi TPA yang ada sekarang ini cukup berjauhan.
Dengan penambahan TPA itu diharapkan dapat tercipta kebersihan di setiap kecamatan.
Pihaknya saat ini masih melakukan survei untuk mencari lokasi TPA yang tepat agar keberadaan TPA itu tida menganggu masyarakat yang tinggal di sekitarnya.