Senin 11 Feb 2013 22:38 WIB

Paus Mundur Dianggap tak Lazim

Paus Benediktus XVI
Foto: REUTERS
Paus Benediktus XVI

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Uskup Agung Semarang, Mgr Johanes Puja Sumarta, meminta umat Kristiani tidak gelisah dengan keputusan mundur Paus Benediktus XVI. Kekaryaan paus asal Jerman itu harus tetap disyukuri para umat.

"Benar, Sri Paus mengumumkan pengunduran dirinya yang disampaikan langsung oleh beliau," kata Uskup di Semarang, Senin (11/1).

Menurut dia, meski pun Paus mengundurkan diri, namun umat Kristiani dapat terus berkarya untuk dunia dan umat manusia.

Sumarta menyatakan, pihaknya cukup memahami keputusan Paus Benediktus XVI mengundurkan diri. Berbeda dengan "kelaziman" selama ini, Paus Benediktus XVI asal Jerman itu mengundurkan diri saat dirinya masih dalam keadaan sehat walafiat.

Dia mengumumkan secara resmi, akan mundur dari Tahta Kepausan terhitung pukul 20.00 waktu setempat, 28 Februari nanti. Satu-satunya keterangan yang diumumkan Tahta Suci Vatikan adalah Paus Benediktus XVI tidak lagi memiliki kekuatan melaksanakan tugas pontifisiatnya.

Pendahulunya, Paus Yohanes Paulus II asal Polandia, telah wafat sebelum konklaf para kardinal sedunia digelar di Vatikan untuk memilih paus baru. Dia paus pertama yang bukan berasal dari Italia sepanjang sejarah kepausan.

"Sangat jarang, karena paus sebelumnya digantikan karena meninggal dunia," kata Sumarta.

Sungguhpun demikian, Sumarta mengapresiasi berbagai karya dan prestasi yang telah diberikan oleh Paus Benediktus XVI. "Kita semua bersyukur atas dedikasi beliau terhadap dunia serta warisan yang ditinggalkannya," katanya.

Sejalan pengunduran resmi Paus Benediktus XVI ini, akan digelar konklaf yang waktunya akan ditetapkan kemudian. 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement