REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mengatakan pasukan keamanan telah menewaskan enam gerilyawan pada Selasa (!2/2) dalam serangan di satu hutan persembunyian dan baku tembak di sebuah rumah di Kaukasus Utara, wilayah utama Muslim di mana Kremlin memerangi gerilyawan.
Lebih dari satu dekade setelah Moskow menegaskan kembali kontrol federal atas Chechnya menyusul dua perang separatis, masih berjuang untuk mengatasi kekerasan oleh gerilyawan yang berusaha untuk mendirikan negara Islam di selatan Rusia.
Komite Anti-terorisme Rusia (NAK) mengatakan lima gerilyawan, termasuk pemimpin pejuang yang dicari, tewas di satu hutan di perbatasan Kabupaten Derbent dan Tabasaran, Dagestan, yang saat ini jadi fokus kekerasan pemberontak.
Dikatakan, salah satu pemimpin gerilyawan melakukan serangkaian pembunuhan tahun lalu, termasuk penembakan dua pejabat desa dan direktur satu sekolah menengah setempat.
NAK mengatakan, gerilyawan lain tewas dalam serangan di satu rumah di desa Galashky, provinsi terdekat Ingushetia, setelah seseorang dari dalam melepaskan tembakan terhadap pasukan keamanan, kata NAK.
Satu sabuk bunuh diri, sebuah roket peluncur granat dan beberapa granat disita dalam penggerebekan itu, dan para pakar membawa dua bom rakitan untuk diamankan, katanya.
Serangan-serangan bom terhadap pos pemeriksaan polisi dan penembakan dengan sasaran para pejabat merupakan kejadian sehari-hari di Dagestan.
Resiko keamanan di wilayah tersebut berada dalam sorotan menjelang Olimpiade Musim Dingin 2014, yang Rusia akan menjadi tuan rumah di resor Laut Hitam Sochi, di ujung barat pegunungan Kaukasus.