Rabu 13 Feb 2013 13:53 WIB

Mentan: Silakan Sadap Ponsel Saya

Rep: Esthi Maharani / Red: A.Syalaby Ichsan
Menteri Pertanian Suswono (kiri) didampingi Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro (kanan) ketika memberikan keterangan kepada wartawan terkait kebijakan impor daging sapi di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Juma
Foto: Antara
Menteri Pertanian Suswono (kiri) didampingi Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro (kanan) ketika memberikan keterangan kepada wartawan terkait kebijakan impor daging sapi di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Juma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Menteri Pertanian Suswono mempersilakan aparat penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyadap telepon genggamnya.

Sehingga, KPK bisa memantau jika dia memang melakukan korupsi. Dia pun meminta KPK untuk memeriksa telepon selulernya jika penasaran apakah ada pembicaraan dengan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq ataupun pihak lain terkait kasus importasi daging.

“Kan hp saya ini cuma satu. Gak ada yang dirahasiakan, silakan sadap,” katanya, Rabu (13/2). Ia masih bersikeras tidak ada komunikasi antara dirinya dengan Luthfi ataupun PT Indoguna Utama terkait importasi.

Menurutnya, kasus tersebut belum benar-benar jelas. Karena itu, ia enggan berkomentar termasuk dugaan adanya komunikasi lewat sandi yang dilakukannya.

“Karena ini belum jelas betul, maka saya belum bisa berkomentar. Nanti kalau KPK meminta keterangan saya dan mungkin saya mendengarkan pembicaraan ini apa dan konteksnya apa,” katanya.

Suswono menegaskan tidak ada pertemuan di Medan apalagi membahas persoalan tersebut. Kalaupun dirinya dan Luthfi berada di kota yang sama, mereka tidak dalam agenda yang sama.

“Makanya nanti apa namanya kan Pak Luthfi waktu itu lagi safari dakwah di Medan, waktu itu kalau gak salah,” katanya.

Karena masih belum jelas peristiwa mana yang dimaksudkan, maka Suswono mengatakan akan menunggu proses hukum. “Itu makanya, tadi karena ini proses yang saya kurang tahu, jadi kita tunggu saja,” katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement