Rabu 13 Feb 2013 19:06 WIB

Komjak: Hukum Bolehkan Rasyid Tak Ditahan

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Heri Ruslan
 Tersangka kasus kecelakaan di Tol Jagorawi, Rasyid Rajasa (Tengah) didampingi orangtuanya Hatta Rajasa dan Okke Rajasa, tiba di Ditlantas Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan, Jakarta, Senin (7/1). (Republika/Adhi Wicaksono)
Tersangka kasus kecelakaan di Tol Jagorawi, Rasyid Rajasa (Tengah) didampingi orangtuanya Hatta Rajasa dan Okke Rajasa, tiba di Ditlantas Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan, Jakarta, Senin (7/1). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan M Rasyid Rajasa Amrulloh segera disidangkan, Kamis (14/2) besok. Kasus putra bungsu Hatra Rajasa ini diagendakan akan diisi dengan pembacaan dakawaan.

Kasus ini mendapat perhatian publik karena melibatkan putra seorang pejabat negara. Sebagian kalangan mengkritisi polisi dan kejaksaan yang tak menahan Rasyid.

Anggota Komisi Kejaksaan (Komjak) Kaspudin Noor menilai sangat wajar publik mengkritisi langkah polisi dan kejaksaan yang tak menahan Rasyid.

Namun, kata dia, sebaiknya masyarakat juga memahami beberapa unsur dalam yuridis normatif yang memperbolehkan penahanan tidak dilakukan.

 

Dia menjelaskan, kepolisian dan kejaksaan mempunyai hak subjektif yang dapat dimasukan ke dalam pertimbangan untuk tidak menahanan tersangka.

 

“Kalau tersangka dinilai tak akan sampai melarikan diri, mengulang kesalahan yang sama, dan kooperatif selama menunggu datangnya persidangan, penahanan bisa ditangguhkan,” kata Kaspudin kepada Republika Rabu (13/2).

 

Terlebih kata dia, keluarga Rasyid yang notabene berasal dari pejabat Negara telah memberikan jaminan untuk pemuda 22 tahun ini kepada aparat berwenang.

Menurut dia, jabatan yang diemban ayahnya akan menjadi taruhan bila sampai Rasyid berbuat macam-macam apalagi melarikan diri.

 

“Tentu keluarga tak akan main-main dengan jaminan yang mereka ikrarkan kepada polisi dan jaksa,” ucap dia.

 

Ia melanjutkan, meski ada kesan keistimewaan yang didapatkan oleh Rasyid, sebetulnya sudah ada aturan jelas yang melegalkannya.

 

“Mungkin publik belum paham, tapi hukumnya memang ada dan tertulis seperti itu. Sampai saat ini, berjalannya proses hukum kepada tersangka terlihat masih berjalan normal tanpa ada yang diistimewakan,” kata Kaspudin.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا جَعَلْنَآ اَصْحٰبَ النَّارِ اِلَّا مَلٰۤىِٕكَةً ۖوَّمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ اِلَّا فِتْنَةً لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْاۙ لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَيَزْدَادَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِيْمَانًا وَّلَا يَرْتَابَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَالْمُؤْمِنُوْنَۙ وَلِيَقُوْلَ الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ وَّالْكٰفِرُوْنَ مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَلًاۗ كَذٰلِكَ يُضِلُّ اللّٰهُ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَمَا يَعْلَمُ جُنُوْدَ رَبِّكَ اِلَّا هُوَۗ وَمَا هِيَ اِلَّا ذِكْرٰى لِلْبَشَرِ ࣖ
Dan yang Kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari malaikat; dan Kami menentukan bilangan mereka itu hanya sebagai cobaan bagi orang-orang kafir, agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, agar orang yang beriman bertambah imannya, agar orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu; dan agar orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (berkata), “Apakah yang dikehendaki Allah dengan (bilangan) ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Dan Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia.

(QS. Al-Muddassir ayat 31)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement