REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Noer Fajriansyah mengatakan tidak ada pembicaraan terkait Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum saat diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Kamis.
Meskipun Anas adalah mantan Ketua Umum HMI yang kini menjadi sorotan dalam kasus Hambalang, namun tidak ada menyingung tentang hal itu, kata Fajriansyah seusai diterima Presiden. "Tidak ada, kita fokus soal kongres," katanya menegaskan.
Ia mengatakan, kehadirannya ke Kantor Presiden bersama pengurus HMI lainnya, hanyalah untuk menyampaikan terkait Kongres HMI ke 28 yang hendak dilaksanakan pada Maret 2013.
Dirinya bersama para pengurus datang untuk mengundang Presiden Yudhoyono untuk dapat menghadiri dan membuka kongres tersebut.
"Harapan kami Presiden bisa hadir untuk membuka acara kongres HMI," katanya.
Presiden, menurut dia, menyambut baik hal itu, mengingat kongres merupakan salah satu regenerasi kepemimpinan yang dibutuhkan dalam sebuah organisasi.
Ia menambahkan, dalam pertemuan tersebut, hanya fokus pembicaraan mengenai kongres HMI dan tidak menyinggung terkait masalah mantan Ketua Umum HMI Anas Urbaningrum.
Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo yang turut mendampingi mengatakan, Presiden mengapresiasi rencana HMI untuk mengadakan kongres ke 28 di Jakarta tersebut, dan berharap dapat turut serta membukanya.
Roy mengatkan, presiden menyampaikan, HMI sebagai organisasi kalangan muda, merupakan tempat pendidikan bagi kader-kader pemimpin masa depana bangsa dan negara.
"Pemuda memiliki posisi penting bagi masa depan bangsa," katanya.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Presiden selain didampingi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, juga Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh dan Wakil Menteri Agama Nasarudin Umar.
Sementara delegasi PB HMI diantaranya Ketua Umum Noer Fajriansyah, Sekretariat Jenderal Rijal Akbar Tanjung, Wakil Sekjen M Choirul Basyar, Wakil Sekretaris Jenderal Irfan Soekoenay.