Rabu 23 Oct 2024 16:35 WIB

Pernyataan Jokowi setelah Bertemu dengan Utusan UEA

Utusan UEA temui Prabowo sebelum Jokowi.

Rep: Noor Alfian/ Red: Muhammad Hafil
Masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi, UEA.
Foto: dok wiki
Masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi, UEA.

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- H+3 pasca Joko Widodo purna tugas sebagai presiden RI, ia bertemu dengan sejumlah tokoh dari Uni Emirat Arab (UEA) di kediamannya, Rabu (23/10/2024). 

Tokoh tersebut yakni Menteri Toleransi dan Koeksistensi Uni Emirat Arab (UEA) H.H. Sheikh Nahyan bin Mubarak Al Nahyan, dan Dubes UEA untuk Indonesia H.E. Abdulla Salem Aldhaheri. 

Baca Juga

Seperti diketahui H.H. Sheikh Nahyan bin Mubarak Al Nahyan, sempat bertemu dengan presiden Prabowo Subianto di Istana negara, Selasa (22/10/2024) lalu. Hal tersebut tampak dari unggahan akun resmi Prabowo Subianto di X @prabowo dilihat Republika, Rabu (23/10/2024). Namun, selang satu hari Sheikh Nahyan bertemu dengan Jokowi di kediamannya, di Sumber, Banjarsari, Solo. 

Ditemui di kediamannya, Jokowi mengatakan sejumlah tokoh tersebut sempat mengunjungi beberapa tempat sebelum bertemu dirinya. Ia mengatakan tempat yang dikunjungi tokoh UEA adalah hasil dari kerjasama antara pemerintah RI dengan UEA. 

"Menteri Negara untuk Urusan Toleransi.. mengunjungi masjid (Raya Sheikh Zayed Solo) mengunjungi RS Jantung (RS Kardiologi Emirates-Indonesia) yang beliau akan sumbangkan pada kota Solo, ada ngecek berkunjung kemudian mampir ke sini ke rumah gitu aja gak ada yg lain," kata Jokowi, Rabu (23/10/2024). 

Jokowi juga mengaku banyak obrolan asik antara dirinya dengan perwakilan UEA. Jokowi mengaku dirinya sudah mengenal lama dua tokoh tersebut. 

"Ya biasa kan, sudah kenal lama , beliau senior dari keluarga kerajaan," katanya. 

Jokowi juga menilai progres proyek kerjasama UEA-RI yang ada di Solo berjalan dengan baik. 

"Ya baik dan selain dari apbd, ada dr apbn ada dari bantuan saya kira akan mempercepat pembangunan di kota solo," katanya. 

Ditanya soal apakah ada potensi kerjasama antara Solo--Indonesia dengan UEA, Jokowi meminta menanyakan hal tersebut ke pemerintah. Pasalnya, sekarang ia sudah menjadi rakyat. 

"Gak tahu saya sudah jadi rakyat, tanyakan ke pemerintah daerah, pemerintah pusat dong jangan ke saya, saya udah jadi rakyat biasa. (Diminta jadi Jembatan UEA-Indonesia?) Jembatan gimana, wah jauh banyak yang jabatan lebih banyak, " katanya mengakhiri.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement