REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN--Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menganggarkan Rp 1,5 milian untuk memberikan bantuan insentif kepada para guru ngaji.
Menurut Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Pamekasan Munafi, Kamis (14/2), jumlah bantuan untuk guru ngaji ini naik dibanding tahun 2012. Tahun lalu, insentifkan yang diberikan kepada guru ngaji hanya Rp 1 miliar.
"Jadi bantuan insentif untuk guru ngaji di Pamekasan tahun ini naik Rp 500 juta dibanding tahun 2012," kata Munafi menjelaskan.
Saat ini, pemkab juga sedang melakukan pendataan jumlah guru ngaji yang akan mendapatkan bantuan dari pemkab Pamekasan, melalui aparat desa dan kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
Dulu, kata dia, guru ngaji yang terdata di Pemkab Pamekasan sebanyak 9.000 orang. Dari jumlah itu pemkab hanya mampu memberikan bantuan sebanyak 6.666 orang.
"Makanya tahun ini kami mengusulkan agar bantuan untuk guru ngaji ini meningkat dari tahun sebelumnya," terang Munafi.
Masing-masing guru ngaji dianggarkan sebanyak Rp 150.000 per orang, sama dengan alokasi anggaran tahun lalu.
Menurut Munafi, guru ngaji yang diperkirakan akan mendapatkan bantuan pada tahun 2013 ini meningkat sebanyak 50 persen dibanding tahun 2012.
"Kalau tahun 2012 sebanyak 6.000-an maka pada tahun 2013 ini kemungkinan sebanyak 9.000-an, sesuai dengan jumlah guru ngaji yang terdata pada tahun lalu," katanya menjelaskan.
Guru ngaji yang mendapat insentif, kata Munafi, antara lain, guru ngaji yang bukan seorang pegawai negeri sipil (PNS), dan memiliki santri binaan minimal 10 orang.
"Bantuan guru ngaji ini kita perhatikan, karena mereka memiliki peran penting dalam mewujudkan masyarakat yang paham agama," kata Munafi menambahkan.
Di Pamekasan, program bantuan guru ngaji dialokasikan oleh pemkab setempat, sejak tahun 2004 atas usulan dari Fraksi Partai Golkar dan hingga kini masih berlangsung.