REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Polisi Malaysia dan seorang pejabat pemerintah setempat mengeklaim pasukan keamanan Malaysia telah mengepung sekira 100 pria yang diyakini berasal dari pemberontak separatis di Filipina selatan pada Kamis (14/2).
"’Kita berhadapan dengan 100 orang asing bersenjata dari Filipina selatan. Tentara dan polisi telah mengepung tempat di mana orang-orang asing itu sedang menunggu," kata seorang pejabat tinggi pemerintah Malaysia.
Dia mengatakan, orang-orang bersenjata yang diduga dari faksi yang tidak senang dengan kesepakatan damai Filipina dengan kelompok pejuang utama Muslim di sebelah selatan pulau Mindanao baru-baru ini.
"Kita tahu bahwa orang-orang tiba di sana lima hari yang lalu dan sebagian besar dari mereka berasal dari pulau-pulau terdekat," ungkap pejabat yang meminta untuk tidak disebutkan namanya itu.
Konflik antara Malaysia dengan Filipina bukanlah yang pertama kali. Pada tahun 2000 lalu, sekelompok militan dari Filipina selatan menculik 21 wisatawan dari Sabah saat menyelam di resor Sipadan.
Sebelumnya, pada tahun 1985 sebanyak 11 orang tewas ketika orang-orang bersenjata yang diyakini dari Filipina selatan memasuki Lahad Datu di Sabah dan menembak secara acak sebelum merampok cabang Standard Chartered Bank.