Senin 18 Feb 2013 15:24 WIB

Warga Wonogiri Sindir Pemerintah Pakai Pohon Pisang

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Citra Listya Rini
Jalan rusak, ilustrasi
Jalan rusak, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI -- Cara warga Kabupaten Wonogiri memprotes pemerintah setempat atas kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki dengan cara unik. Jalan berlubang yang belum diperbaiki itu ditanam pohon pisang.

Tanaman pisang dadakan, tak hanya ditemukan di sepanjang Jalan Lingkar Kota (JLK) wilayah kota Wonogiri. Jalan provinsi yang menghubungkan antara provinsi Jawa Tengah dengan provinsi Jawa Timur, yang juga rusak, ikut pula dijadikan lahan penanaman batang pisang.

Misalnya jalan provinsi di kilometer 30, rute Wonogiri-Pacitan (Jatim) daerah Dusun Krapyak, Desa Kulurejo, Nguntoronadi, Wonogiri, mengalami kerusakan parah. Lubang jalan terlihat menganga lebar dan dalam. 

Di beberapa titik, kedalaman malah mencapai 20 sentimeter lebih. Melihat kondisi demikian, warga menanam batang pisang di sana.

Lantaran tak ada perhatian dari pemerintah provinsi, warga sekitar menanami lubang yang paling menganga dengan pohon pisang. Selain sebagai wujud protes, penanaman batang pisang sekaligus menjadi pertanda kewaspadaan bagi pengguna jalan, agar ekstra hati-hati.

''Kasihan mas. Saya pernah lihat ada ibu-ibu naik motor terjatuh di lubang situ. Untung saja di belakangnya tidak ada kendaraan lain. Kemungkinan dia tidak tahu kalau ada lubang besar," ujar salah satu warga, Sukimin (48) di Wonogiri, Senin (18/2).

Bupati Danar Rahmanto mengatakan pihaknya telah mengambil langkah atas adanya kerusakan di jalan provinsi. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng sudah dikirimi surat untuk segera menanggapinya.

Rusaknya beberapa ruas jalan, seperti di Jalan Nepen Teras, Donohudan, Ngemplak, ada beberapa faktor, salah satunya adalah hujan. Selain itu, juga disebabkan, banyaknya truk bermuatan pasir yang melebihi tonase. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement