REPUBLIKA.CO.ID,BATANGHARI--Sebanyak 39 sekolah di Kabupaten Batanghari yang tersebar di tujuh kecamatan masih diliburkan karena masih terendam banjir akibat meluapnya Sungai Batanghari di wilayah itu dan adanya air kiriman dari daerah hulu.
Sejak dua pekan terakhir sebanyak tujuh kecamatan di kabupaten Batanghari dilanda banjir yang merendam ribuan rumah warga dan sekolah serta jembatan dan jalan penghubung.
Pantauan di lapangan, Senin, bagi siswa-siswi Sekolah Dasar (SD), SMP dan SLTA ada yang terpaksa mengungsi dan belajar ke sekolah lain, dengan tujuan agar tidak ketinggalan mata pelajaran.
Sebab untuk siswa-siswi SD kelas VI, dan kelas III SLTP dan SLTA dalam waktu dekat akan menghadapi ujian nasional (UN).
Informasi yang berhasil dihimpun, saat ini mayoritas sekolah yang diliburkan terdapat di Kecamatan Bathin XXIV dan Kecamatan Tembesi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batanghari, Hadramin Nida membenarkan, saat ini ada 39 sekolah diliburkan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
Untuk siswa yang akan mengahadapi UN terpaksa diungsikan ke sekolah lain untuk tetap bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar.
"Siswa yang ingin menghadapi ujian terpaksa pindah ke sekolah lain seperti sekolah madrasah, misalnya di Kecamatan Batin XXIV dan Muara Tembesi terpaksa dipindah ke Muarabulian untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar, agar mereka tidak ketinggalan mata pelajaran,'' katanya.
Ia juga mengungkapkan, sekolah yang diizinkan libur adalah sekolah yang bangunannya terendam banjir atau sekolah yang akses menuju ke sekolah terendam atau terputus, dan saat ini jumlah sekolah yang diliburkan terus bertambah karena debit air Sungai Batanghari terus naik.
Jika kondisi banjir tidak kunjung surut maka tidak menutup kemungkinan Dinas P dan K Batanghari akan mendirikan sekolah darurat agar kegiatan belajar mengajar siswa tidak terhambat terutama bagi siswa yang ingin mengikuti ujian nasional.