REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pelatih Persiwa Wamena Subangkit mengaku kecewa dengan wasit Prasetyo Hadi yang memimpin jalannya pertandingan, Senin (18/2), saat timnya dikalahkan tuan rumah Persidafon Dafonsoro 1-3 di stadion Bas Jouwe, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
"Iya, kami kecewa dengan kepemimpinan wasit yang kurang fair," kata Subangkit yang ditemui wartawan di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (18/2).
Menurutnya, sejumlah keputusan wasit kurang profesional sehingga timnya dirugikan. "Ada sejumlah keputusan yang kurang baik menurut kami, tapi menurut wasit lain," katanya.
Disinggung apakah hal itu terkait dengan dua penalti yang diberikan oleh pengadil lapangan hijau sehingga tim tuan rumah bisa mencetak gol, Subangkit menjawab dengan diplomatis. "Saya kira itu keputusan wasit, dan hal itu sudah terjadi," katanya.
Pelatih kelahiran Pasuruan, Jawa Timur 53 tahun silam itu berharap agar Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) dan BLI (Badan Liga Indonesia) sebagai pengelola Indonesia Super League (ISL) bisa memperhatikan hal-hal seperti itu.
"Kami berharap PSSI (KPSI -red) ataupun pihak-pihak yang berkompeten bisa memperhatikan ini. Seharusnya juru adil bisa memberikan keputusan yang baik dan fair bagi tim tamu ataupun tim tuan rumah," katanya.
Di pertandingan sore tadi, tim tamu Persiwa Wamena kalah dengan skor 1-3 dari tim tuan rumah, Persidafon. Dua gol dari tiga gol dicetak dari penalti yang diberikan wasit Prasetyo Hadi kepada tim tuan rumah karena dinilai terjadi pelanggaran dikotak terlarang oleh pemain Persiwa.
Dengan hasil ini, Persiwa berada di posisi 14 klasemen sementara dengan poin tetap enam dari enam kali berlaga, dengan dua kali menang dan empat kali kalah.