Selasa 19 Feb 2013 11:52 WIB

Mesir Berpotensi Kembangkan Asuransi Takaful

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Asuransi syariah (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Asuransi syariah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir memiliki potensi besar dalam pertumbuhan asuransi takaful. Pasalnya secara geografis, negara ini mudah diakses baik dari Timur Tengah maupun Afrika dimana industri takaful terus berkembang.

"Industri takaful Mesir sangat penting di pasar internasional," ujar CEO Asuransi Takaful Weqaya, Metaib Al-Rawqi, seperti dikutip dari Egypt Daily News, Selasa (19/2).

Perwakilan dari Afkar Consulting, Iqbal Asaria, mengatakan bahwa kehidupan industri asuransi takaful terus menunjukkan pertumbuhan kuat dalam beberapa tahun terakhir. Banyaknya pasar utama menunjukkan pertumbuhan dua digit. Bahkan seringkali takaful melampaui pertumbuhan asuransi konvensional.

Namun, kata Asaria, dampak dari kegagalan pasar keuangan dan kondisi politik di Timur Tengah, khususnya Mesir, telah menekan pertumbuhan. Dia berujar meski tantangan ini menghadang, tetap ada peluang fantastis untuk meningkatkan penetrasi di pasar utama Mesir dan Timur Tengah.

Sekjen Asuransi Takaful Dunia, Sirag El Hadi Qarib-Allah mengatakan bahwa model takaful juga dapat dipasarkan ke nonmuslim. "Sejumlah ulama mengatakan bahwa takaful harus mampu memperluas jangkauannya di luar dunia muslim," ucapnya. Jika dipasarkan dengan benar, maka takaful memiliki potensi yang lebih luas.

Menteri Keuangan Mesir, Al-Morsi Hegazy mengatakan Mesir akan memperluas mekanisme produk dan jasa keuangan syariah. Pada 2012, ada 12 perusahaan di pasar asuransi Mesir dengan pertumbuhan total mencapai 27 persen. Volume total kompensasi mencapai 470 miliar pound Mesir, dimana enam persennya berasal dari industri asuransi.

Hegazy menyebut rekening asuransi takaful lima persen dari total pasar asuransi di Mesir dengan volume total premi diperkirakan 5 miliar pound Mesir. Menurutnya industri asuransi syariah telah menunjukkan pertumbuhan substansial dengan premi bruto diperkirakan mencapai 12 miliar dolar AS pada 2012, ditambah dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan dari 20 persen menjadi 25 persen.

Sukuk akan diusulkan kepada Perdana Menteri Hesham Qandil pada Rabu depan sebelum disampaikan ke Dewan Syura. Hegazy mengatakan bahwa Kementerian Keuangan sedang mempertimbangkan proyek-proyek energi yang beberapa diantaranya akan didanai oleh keuangan syariah.

Ketua Egyptian Financial Supervisory Authority (EFSA) Ashraf El-Sharqawy mengatakan pihaknya akan terus mengawasi pasar keuangan. "Kami menyambut semua produk syariah. Pasar mengakomodasi semua produk, baik syariah atau non syariah," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement