Selasa 19 Feb 2013 15:25 WIB

Dahlan Iskan: Saya Pernah Tegur Dirut KAI

Menteri BUMN Dahlan Iskan
Foto: Republika/Yasin Habibi
Menteri BUMN Dahlan Iskan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku beberapa kali menasihati sejumlah direktur utama BUMN yang dinilai memiliki mimik wajah terlalu serius atau kurang senyum.

"Saya pernah menegur Dirut PT Kereta Api Indonesia Ignasius Jonan, PT ASDP Danang Baskoro, Dirut Pelindo II RJ Lino, termasuk Dirut Pertamina Karen Agustiawan," kata Dahlan, usai menggelar Rapat Pimpinan Kementerian BUMN, di Jakarta, Selasa (19/2).

Menurut Dahlan, alasan dirinya menegur para pimpinan BUMN tersebut karena sangat kurang senyum. Sebagai teman saya tidak segan-segan meminta mereka agar lebih banyak tersenyum, ujarnya.

Ia menjelaskan, CEO sebuah perusahaan harus mampu berhadapan dengan publik sehingga memberi kesan yang baik terlebih dahulu. Jadi, kata Dahlan, tidak hanya kepada internal perusahaan, tapi juga kepada semua pihak terkait dengan korporasi.

Intinya diutarakan Dahlan, CEO itu tidak hanya memiliki kepintaran dalam memimpin perusahaan tetapi juga harus memiliki keahlian dalam dunia "Public Relation" (PR).

Pada kesempatan itu, Dahlan juga menyoroti Direktur Utama KAI Ignasius Jonan, yang sudah berulangkali ditegur karena masih saja sulit tersenyum.

"Teguran terhadap Jonan itu bukan yang pertama tetapi sudah sering. Karena itu Jonan bahkan sering mengirim foto-fotonya kepada saya untuk memastikan apakah sudah senyum atau tidak," ujar Dahlan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement