REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia U-18 menjuarai turnamen HKJC di Po Kong Village, Road Park, Hongkong, Rabu, setelah pada pertandingan terakhir mampu menahan imbang Malaysia dengan skor 0-0.
Dengan mampu menahan musuh bebuyutannya ini, anak asuh Indra Sjafri mampu mengemas lima poin dari tiga pertandingan. Poin ini sebenarnya sama dengan Malaysia hanya berbeda dalam selisih gol.
Timnas Garuda Muda merengkuh hasil terbaik ini setelah di pertandingan pertama mampu menahan imbang Singapura, 2-2. Setelah itu mampu menumbangkan tuan rumah Hongkong dengan skor 2-0 dan di pertandingan terakhir bermain seri melawan Malaysia.
Sedangkan Timnas Malaysia meraih poin saat menahan imbang tuan rumah Hongkong, 1-1 dan menang atas Singapura, 2-0 serta ditahan Timnas Garuda Muda, 0-0.
Sementara itu, di pertandingan lain Singapura bermain imbang 2-2 melawan Hong Kong. Hasil seri 2-2 ini membuat Singapura menempati posisi ketiga. Young Lions unggul gol memasukkan dari Hong Kong, yang harus puas menempati posisi keempat.
Prestasi yang diraih anak asuh Indra Safri ini menyamai prestasi tahun lalu atau sesuai target. Hanya saja tim yang turun dalam pertandingan resmi yang digelar asosiasi sepak bola Hongkong (HKFA) adalah Timnas Indonesia U-17.
Pelatih Timnas U-18 Indra Sjafri saat dikonfirmasi mengaku bangga dengan prestasi yang diraih oleh anak asuhnya. Apalagi prestasi yang diraih ini harus ditentukan pada pertandingan terakhir.
"Hasil ini bukan karena kehebatan pelatih, tapi karena memang para pemain kita yang bagus kualitasnya. Terbukti mereka masih bisa meraih gelar juara, meski lawan yang dihadapi memiliki persiapan yang lebih matang," kata Indra Safri.
Menurut dia, masih banyak pemain-pemain muda di daerah yang kualitasnya lebih bagus dibandingkan dengan yang ada saat ini. Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan pencarian pemain ke daerah-daerah guna mempersiapkan tim yang jauh lebih baik. Apalagi banyak turnamen internasional yang telah menunggu.
Sebelum turun diajang tahunan ini, Timnas Garuda Muda sempat digembleng dikawasan pertambangan di Timika Papua7-14 Februari lalu. Hal tersebut dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi cuaca di Hongkong.