REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah, Burhanuddin Muhtadi menilai sekarang ini banyak masyarakat yang alergi terhadap partai politik.
"Sebagian besar masyarakat kebanyakan memandang parpol ini sebagai sesuatu yang tidak baik, padahal sebetulnya tidak seperti itu," katanya dalam peluncuran buku 'Perang Bintang 2014' di Auditorium UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (21/2).
Burhanuddin menyebutkan hanya sekitar 12 persen yang memilih parpol tertentu. "Itu pun hanya kalangan yang dekat parpol saja, bukan masyarakat secara umum," sebutnya.
Akibatnya, parpol kesulitan mendapat dukungan dari masyarakat. "Fenomena ini seperti 'roller coaster' mereka harus jungkir balik mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat," katanya.
Menurut Burhanuddin, hal itu merupakan gejala elektoral baru yang turut memanaskan arena tanding menjelang Pemilu 2014, yakni merebaknya fenomena 'emoh partai' atau deparpolisasi.
Ia juga berpendapat menguatnya pengaruh media televisi (telepolitics) dalam mempengaruhi perilaku pemilih. Burhanuddin berpendapat semakin kencangnya perang media dan semakin besarnya proporsi memilih mengambang (swing voters) menjadikan pertandingan politik semakin ditunggu.
"Dinamika politik antarpartai dan bakal calon presiden menjadi 'centre of attraction' (pusat perhatian)," imbuhnya.