REPUBLIKA.CO.ID, TORINO -- Kesuksesan Italia di kancah sepak bola internasional tak terlepas dari peran seorang Dino Zoff. Hari ini, 71 tahun lalu atau tepatnya 28 Februari 1942, kiper sekaligus pelatih legendaris Italia itu terlahir di Mariano del Friuli, Kota Gorizia.
Debut profesionalnya sebagai kiper dimulai saat berkostum Udinese pada 1961. Ia tampil kurang gemilang dan hanya dipasang selama empat pertandingan pada musim perdananya bersama Zebrette.
Selang tujuh tahun kemudian atau tepatnya 1968, ia memutuskan hijrah ke klub Napoli. Di situlah kariernya sebagai penjaga gawang hebat mulai terlihat. Ia mulai pun dilirik sebagai penjaga gawang skuat Gli Azzurri.
Debutnya sebagai kiper timnas dimulai saat Italia bertanding melawan Bulgaria pada leg kedua pertandingan perempat final Piala Eropa, April 1968. Zoff berhasil menjaga gawang dengan baik sekaligus membantu Italia meraih kemenangan dua gol tanpa balas.
Berkat kehebatan itulah, ia terus dipasang pada babak selanjutnya Piala Eropa 1968. Ia juga merupakan pilar penting yang mengantarkan Azzurri meraih gelar juara Piala Eropa 1968.
Dua tahun selanjutnya, ia dipercaya masuk dalam skuat utama Gli Azzurri pada ajang Piala Dunia 1970. Penampilannya kian meningkat pada tahun-tahun berikutnya.
Puncak keemasan kariernya terjadi pada ajang Piala Dunia 1982. Saat itu, ia dipercaya menyandang pita ban kapten timnas Italia dan menjadi kiper terbaik Piala Dunia. Hebatnya lagi, pada tahun yang sama, ia juga mencetak rekor sebagai pemain tertua yang menjuarai turnamen bergengsi dunia saat usia 40 tahun.
Puas berkarier sebagai kiper, ia memutuskan untuk banting setir menjadi pelatih Juventus pada 1988-1990. Selang delapan tahun kemudian atau tepatnya 1998, ia mendapatkan kesempatan untuk melatih Italia.
Di saat itulah, gaya permainan sepak bola Gli Azzurri semakin berkembang. Zoff merombak sistem pasif klasik milik Gli Azzuri menjadi lebih agresif dan menyerang.
Berkat gaya permainan itu, Italia berhasil menembus partai final Euro 2000, sebelum dikalahkan secara dramatis oleh Prancis.