REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Warga Tanjung Burung, Kabupaten Tangerang dan sejumlah aktifis lingkungan Banten mengumpulkan ban bekas untuk menyaring sampah di pantai.
Inisiatif tersebut dilakukan warga karena pemerintah setempat dinilai sudah tidak peduli. ''Pemerintah sudah tutup mata, kita buat ini untuk menyaring sampah,'' ujar Penggiat Lingkungan Hidup Tangerang dan Perwakilan Warga Tanjung Burung, Muhammad Romli, (27/2)
Keadaan pesisir pantai Tangerang dinilai sangat memprihatinkan. Pemerintah sudah tidak acuh terhadap lingkungan. Warga harus bergerak demi menyelamatkan pesisir pantai dari tumpukan sampah.
Saat ini ban bekas masih berjumlah puluhan, dan diharapkan akan terus bertambah. Warga Tanjung Burung juga mengharapkan bantuan dari warga lainnya jika memiliki ban bekas apapun yang tidak terpakai agar menyumbang untuk duminasi pantai.
''Kalau ban sudah cukup, langsung kita lakukan duminasi, dan kita tumpuk seperti sirkuit balapan, dan berkala di setiap pesisir pantai Tangerang,'' kata Romli.
Warga menggunakan ban bekas karena biayanya yang masih terjangkau. Sementara, pemerintah yang menjajikan akan membeton pesisir pantai tidak dapat diharapkan. Janji tersebut hanya menjadi wacana tahun lalu. ''Lagipula pemerintah muluk-muluk membeton, mending ke sini, ikut kita rapikan ban,'' kata Romli
Romli mengatakan, warga tidak putus asa untuk membersihkan sampah pantai Tangerang, dan mengembalikan keadaan pantai yang bersih. Menurut Romli setelah ini, warga akan menanam tanaman Margrove untuk mengantisipasi abrasi. ''Dengan keadaan seperti ini, kemungkinan abrasi terbuka lebar,'' katanya