REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Suasana Jakarta International Djarum Super Mild Java Jazz Festival 2013, pada hari kedua makin "panas". Gelombang kedatangan pengunjung terus mengalir, sementara di jajaran musisi dan penyanyi yang tampil juga makin menarik.
Sejak sore, deretan penonton tampak antre di pintu masuk. Sementara di dalam area JJF 2013, JIExpo Kemayoran, Jakarta, juga sudah berjubel pengunjung. Antrean panjang juga terlihat di berbagai sudut, ada yang berdesakan di gerai suvenir resmi JJF, ada pula yang berbaris di gerai-gerai BNI 46 yang menyediakan kartu prabayar JJF 2013. "Wah panas banget ya, penuh sesak," kata Andreas (45), salah satu pengungjung yang datang bersama istri dan anaknya.
Warga Pondok Indah, Jakarta Selatan ini ditemui saat menyaksikan Hajar Bleh Bih Band, di Masima Stage. Di depan panggung ini, puluhan orang berdesakan menonton. Area panggung yang berada di sebuah kafe ini terasa sangat sempit. Pendingin udara tak mempan, penonton yang berdesakan sambil bergoyang mulai basah oleh keringat. "Tempatnya sempit sebenarnya, tapi kami berterima kasih banget bisa tampil di Java Jazz 2013 malam ini," ujar Steve, salah satu vokalis Hajar Bleh Big Band.
Selain Hajar Bleh Big Band, hari kedua JJF 2013 dimulai dengan penampilan musisi asal Meksiko. Diego Maroto, disusul dengan grup yang dipimpin Meri Kasiman yang menghadirkan Aksan Sjuman dan Riza Arshad.
Makin malam makin meriah dnegan hadirnya Asian Jazz All Stars Power Quartet yang beranggotakan bintang jazz dari beberapa negara Asia yakni Jeremy Monteiro, Eugene Pao, Tots Tolentino, Hong Chanutr Techatananan.
Pemain saksofon nan mungil dan seksi asal Jepang, Kaori Kobayashi tampil di C-1 PAC Stage, sementara untuk line up di special show, Basia akan menghangatkan suasana pada pukul 19.30 WIB dan Lisa Stansfield pada 22.00 WIB.