Senin 04 Mar 2013 12:20 WIB

Hotel Jangan Eksploitasi Nyepi

Rep: Ahmad Baaras/ Red: A.Syalaby Ichsan
Suasana Nyepi di Bali
Foto: antara
Suasana Nyepi di Bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR --  Para pengusaha perhotelan Denpasar diimbau tidak mengekploitasi pelaksanaan Nyepi, seperti dengan menjual paket Nyepi.

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Denpasar IB Rahoela menjelaskan, selama Nyepi, masyarakat diimbau tidak keluar rumah untuk menghormati Umat Hindu yang sedang melaksanakan Beratha Penyepian.

"Saat Nyepi, masyarakat yang tidak ikut melaksanakan Beratha Penyepian hendaknya beraktivitas di dalam rumah," kata Rahoela.

Menurutnya, kegiatan di hotel-hotel pun akan ada pengawaan oleh Desa Pakraman atau desa adat setempat. Pengawasan itu tambahnya, selalu ada pada setiap Nyepi. Bentuknya disesuaikan dengan kondisi lingkungan di hotel yang bersangkutan.

Sudah menjadi kebiasaan selama Nyepi, seluruh aktivitas masyarakat di Bali ditiadakan. Termasuk kantor-kantor dan sekolah.

Pada saat Nyepi, kegiatan di Bandara Ngurah Rai juga dihentikan sehari, mulai pukul 06.00 WITA pada 12 Maret, hingga pukul 06.00 WITA keesokan harinya. Seluruh pertokoan dan pasar tutup, siara radio dan siaran televisi di Bali juga ditiadakan.

Sebagaimana biasa pula, sehari menjelang Nyepi, akan dilangsungkan pawai ogoh-ogoh di masing-masing desa atau kota. Sedangkan pada 12 Maret malam, lampu-lampu penerangan jalan dipadamkan dan masyarkat tidak diperkenankan menghidupkan lampu yang cahayanya menerobos keluar rumah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement