Rabu 06 Mar 2013 04:38 WIB

Front Pembebasan Moro Terlibat Dalam Konflik Sabah

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Milisi Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) mengangkat senjata saat mencapai kesepakatan damai dengan pemerintah Filipina pada 1996.
Foto: AP PHOTO
Milisi Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) mengangkat senjata saat mencapai kesepakatan damai dengan pemerintah Filipina pada 1996.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA--Anggota pasukan milisi Filipina yang seharusnya melucuti persenjataanya pada 1990-an sebagai bagian dari perjanjian damai ternyata terlibat dalam pertempuran mematikan di Malaysia. Pemimpin kelompok milisi tersebut mengakui itu, Selasa (5/3).

Nur Misuari, yang mendirikan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) pada akhir 1960-an, mengonfirmasi 'pejuang pembebasan' dari kelompoknya adalah bagian dari milisi yang dikirim oleh Sultan Sulu untuk mengklaim negara bagian Sabah, Malaysia.

"Saya tidak bisa menyangkal bahwa sebagian dari mereka adalah anggota pejuang pembebasan MNLF," ujar Misuari dalam jumpa pers di Manila seperti dilaporkan oleh AFP, Selasa. Hanya saja, ia berkeras tidak terlibat secara personal dalam konflik terebut.

"Mereka pergi ke sana tanpa sepengetahuan saya. Saya tidak memerintahkan siapa pun untuk bergabung ke sana sehingga sangat tidak bertanggung jawab bila ada tuduhan yang menyalahkan kami," ujar Misuari menegaskan.