REPUBLIKA.CO.ID, MUNCHEN -- Pelatih Bayern Munchen, Jupp Heynckes tinggal menunggu waktu, karena kursi pelatihnya segera diambil alih Pep Guardiola pada musim depan.

Awalnya, ia ditawari pihak klub untuk tetap bertahan di Allianz Arena sebagai dewan direksi klub, namun pelatih 67 tahun itu bersikeras menolak tawaran yang diajukan manajemen 'The Bavarians.'

Satu alasannya, pelatih yang telah malang melintang sebagai juru racik sejak 1970-an itu lebih tertantang untuk terus mengasah diri sebagai pelatih. Tawaran yang diajukan langsung petinggi Munchen, Karl Heinz Rummenigge, dianggapnya tak seksi.

"Aku tidak pernah berpikir menjadi dewan direksi, aku telah 50 tahun nyaman sebagai pelatih," ujar Heynckes dilansir Bild, Senin (11/3).

Komentar itu disampaikannya jelang tim asuhannya menjamu Arsenal di laga leg kedua 16 besar Liga Champions, tengah pekan ini. Heynckes telah membuka jalan bagi Pep Guardiola menjadi penerusnya di FC Hollywood.

Jauh hari, ia pun telah mengaku mendukung keputusan klub yang menyudahi kesepakatan dengannya. Sebelumnya, Heynckes diharapkan untuk pensiun mengingat usianya yang kian senja.

Namun demikian, ia mengaku masih bersemangat untuk terus melanjutkan karirnya, tetap sebagai pelatih sebuah tim sepak bola. "Karena kerja kantoran bukanlah duniaku," tegas pria bernama asli Josef Heynckes tersebut.

Sebelum terjun ke dunia pelatih, Heynckes merupakan penggawa tim nasional Jerman Barat pada periode 1967-1976. Kiprahnya sebagai pemain juga dibuatnya bersama klub Bundesliga, Borussia Mönchengladbach pada kurun 1963 hingga 1978.

Setelah pensiun, setahun kemudian ia melatih klub tersebut yang juga klub tempat kelahirannya. Heynckes terhitung telah melatih lebih dari sepuluh klub sejak meniti kariernya sebagai pelatih.

Atletico Bilbao, Real Madrid, Benfica, Schalke, merupakan sejumlah klub yang juga pernah dibesutnya. Heynckes kembali ke Muenchen pada 2011, setelah sebelumnya juga menjadi pelatih The Bavarians selama tiga musim pada 1987 hingga 1991.

Ikuti Whatsapp Channel Republika