Rabu 13 Mar 2013 12:10 WIB

Mentan: Harga Bawang Putih Mahal Akibat Kebanyakan Importir

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Pekerja menyusun bawang putih impor saat bongkar muat di Pasar Induk Kramat Jati,Jakarta,Senin (10/12).    (Republika/Prayogi)
Pekerja menyusun bawang putih impor saat bongkar muat di Pasar Induk Kramat Jati,Jakarta,Senin (10/12). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha yang berminat menjadi importir bawang dinilai terlalu banyak. Menteri Pertanian Suswono  menilai, ada potensi penjualan kuota impor yang mengakibatkan kelangkaan.

Menurutnya, dari 131 importir terdaftar (IT) untuk hortikultura yang dikeluarkan oleh kementrian Perdagangan, sebanyak 114 perusahaan terdaftar menjadi IT bawang putih.

Ia menilai jumlah importir itu terlalu banyak. Alhasil, jika alokasi impor itu dibagi kepada seluruh importir, maka masing-masing importir hanya akan memiliki kuota atau alokasi impor yang sedikit.

"Kalau perlu dilakukan audit apakah setelah mendapatkan rekomendasi ini sesungguhnya mereka melakukan realisasi atau tidak," ujar Suswono, saat ditemui di Jakarta, Rabu (13/3).

Ia mengatakan, seluruh importir yang terdaftar menjadi IT harus mendapatkan alokasi impor. Menurutnya, semakin banyak importir terdaftar, membuat alokasi yang diberikan untuk masing-masing importir semakin sedikit. 

Ia khawatir beberapa perusahaan ini menyalahgunakan hak sebagai IT untuk kemudian menjual kuota atau alokasinya kepada perusahaan besar. Untuk itu, Mentan akan berkordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk membicarakan masalah ini lebih jauh.

Pasokan bawang putih di berbagai daerah mengalami kelangkaan. Harga bawang putih meni kenaikan sejak bulan Februari lalu. Diketahui kenaikan harga disebabkan karena terlambatnya surat rekomendasi impor hortikultura (RIPH) oleh kementrian Pertanian. Teterlambatan RIPH ini menyebabkan pasokan langka karena 90 persen kebutuhan bawang dipasok dari impor.

Kementerian Perdagangan, pekan lalu telah menerbitkan surat persetujuan impor 29.130 ton untuk menstabilkan harga bawang putih. Alokasi impor itu berasal dari 16 IT yang diteken per 7 Maret 2013. 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement