REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para jenderal yang menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku tak tahu alasan undangan tersebut. Para jenderal pun tak banyak bicara ketika datang ke Istana Presiden, Rabu (13/3) sore.
"Dalam rangka apa, enggak tahu," kata Jenderal Luhut Panjaitan sebelum masuk ke dalam Kantor Presiden.
Luhut mengaku ingin berbicara terlebih dulu dengan SBY, baru bisa menggambarkan substansi pembicaraan mereka. Luhut pun mengelak ketika ditanya apakah pertemuan itu berkaitan dengan dukungan politik.
"Ya, nanti lah. Nanti saja lah kalau sudah selesai saya beritahu," katanya.
Saat menerima para jenderal, SBY sempat bertegur sapa dengan mereka dan sedikit bernostalgia di ruang kerjanya. Ia menjelaskan ruang kerjanya yang tidak terlalu mewah dan tidak seperti ruang kerja para bupati bahkan komandan Batalyon 74.
"Ruangan kerja ini tidak mewah. Banyak yang lebih mewah seperti ruang kerja bupati. Ini hanya seperti ruang kerja Danyon (komandan batalyon) 74," cetusnya.
Sebelumnya, juru bicara presiden, Julian Aldrin Pasha mengatakan pertemuan dengan para jenderal sebetulnya sering dilaksanakan. Presiden, lanjutnya, sering memelihara komunikasi politik dengan berbagai tokoh termasuk dengan tokoh militer dan pemimpin yang kharismatik. "Ini senantiasa dipelihara beliau," katanya.
Tujuh jenderal tersebut yaitu Luhut panjaitan, Subagyo HS, Fahrul Rozi, Agus Wijoyo, Johny Josephus, Sumardi, dan Suaidi Marasabessy