REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Cilacap mengimbau masyarakat mewaspadai peredaran pesan singkat yang menginformasikan peringatan dini bahaya gempa dan tsunami.
"Kemarin (Rabu, red.), kami menerima informasi dari warga yang menerima SMS tersebut. Padahal pada waktu yang disebutkan dalam SMS, sama sekali tidak terjadi gempa bumi," kata prakirawan Stasiun Meteorologi Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Kamis (14/3).
Menurut dia, layanan pesan singkat yang beredar di masyarakat berbunyi "Siaga Gempa dan Tsunami: Kembali di Selatan Jawa Tengah: 13 Maret 2013 Gempa terjadi di Selatan Cilacap Jawa Tengah pada pukul 16.43 WIB kekuatan 3,8 SR kedalaman 10 km posisi episenter 8,39 LS 109,03 BT (Sumber Inatews)".
Ia mengatakan, pesan yang disebar melalui SMS tersebut tidak benar dan dapat membuat panik masyarakat terutama yang berada di wilayah pesisir selatan Jateng.
"Apalagi dalam SMS disebutkan jika gempa yang terjadi berkekuatan 3,8 SR (Skala Richter), itu tidak mungkin mengakibatkan tsunami," katanya.
Menurut dia, gempa yang berpotensi mengakibatkan tsunami merupakan gempa teknonik yang kekuatannya di atas 7,1 SR.
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak panik jika menerima pesan singkat yang berisikan peringatan bahaya tsunami.
"Jika masyarakat memang merasakan adanya gempa dan ingin mengetahui bagaimana dampaknya, silakan hubungi BMKG atau BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat," katanya.
Salah seorang warga Kecamatan Adipala, Anto mengaku menerima pesan singkat berisi peringatan bahaya tsunami. Kendati demikian, dia tidak mempedulikan isi pesan singkat tersebut.
"Masak, gempa berkekuatan 3,8 SR bisa mengakibatkan tsunami. Beberapa saudara saya di luar Cilacap yang mendapat SMS seperti ini memang sempat panik, sehingga mereka menghubungi saya untuk menanyakan kondisi di sini," katanya.