REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Juru bicara DPP Partai Demokrat, Ruhut Sitompul menilai Gubernur Jawa Timur, Soekarwo pantas maju dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Bali pada akhir Maret.
"Yang jelas, KLB itu kongres luar biasa, karena itu harus melahirkan kader yang luar biasa. Soekarwo itu pantas, tapi terserah dia," kata Ruhut di sela-sela kunjungan Komisi III DPR RI untuk meminta masukan RUU KUHAP kepada akademisi Unair Surabaya dan Universitas Brawijaya Malang di Rektorat Unair Surabaya, di Surabaya, Kamis (14/3).
Ruhut mengharapkan kader eksternal yang menjadi pengganti Anas Urbaningrum. "Kita tahulah kemampuan kita itu kayak apa, saya kira kalau kader internal akan bisa pecah, karena itu saya ingin kader eksternal. Kita percaya saja kepada SBY, karena saya yakin SBY tahu siapa yang terbaik dan luar biasa itu," kata anggota Komisi III DPR RI itu.
Menurut pengacara kontroversial itu, persiapan KLB sudah berjalan baik sesuai pernyataan Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Jero Wacik. "Masalahnya, tinggal apakah kader internal atau kader eksternal," kata mantan salah seorang ketua DPP Partai Demokrat itu.
Ruhut menyebut kader internal yang dijagokan sebagai calon ketua umum antara lain Marzuki Alie, Syarif Hasan, Saan Mustopa, Amir Syarifuddin, Soekarwo, dan sebagainya. Sedangkan kader eksternal antara lain Pramono Edhi Wibowo, Djoko Suyanto, Mahfud MD, Gita Wiryawan, dan sebagainya.
Hal senada diungkapkan Ketua DPP Partai Demokrat Gede Pasek Suardika. "Soal Soekarwo, saya kira peluangnya sama dengan calon lain. Yang jelas, siapa yang paling berpeluang belum bisa dibaca hari ini, karena politik itu dinamis," katanya.
Menurut Ketua Komisi III DPR RI (hukum, perundang-undangan, HAM, keamanan) itu, kemunculan sosok ketua umum Partai Demokrat sebelumnya juga di luar prediksi, seperti Hadi Utomo yang terpilih di Bali maupun Anas Urbaningrum yang terpilih di Bandung.
"Apakah nanti SBY juga cawe-cawe (terlibat secara langsung) dalam KLB, bisa saja, tapi saya tidak tahu, karena semuanya serba mungkin. Yang jelas, kedaulatan ada di tangan pemilik suara. Jadi, forum kongres yang akan menentukan," katanya.
Tentang peluang kader internal dan kader eksternal, ia berbeda pandangan dengan sejawatnya, Ruhut Sitompul. "Bagi saya, hal itu tergantung tata tertib milik Partai Demokrat. Saya kira, tata tertib yang lama mengharuskan kader internal," katanya.
Dalam kunjungan itu, belasan anggota Komisi III DPR RI itu diterima Wakil Rektor II Unair Dr H Moh Nasih SE MT.Ak beserta sembilan orang akademisi dari fakultas hukum, di antaranya Prof Dr Marwan Effendy SH MHum (Guru Besar FH Unair dan Jaksa Agung Muda Pengawasan) dan Dr Sri Lestariningsih SH MHum (FH Universitas Brawijaya Malang).
Setelah melakukan dialog tentang RUU KUHAP, belasan anggota DPR RI dari lintas parpol itu mencari masukan praktis ke Mapolda Jatim dan Kejaksaan Tinggi Jatim. "Kami juga akan minta masukan ke universitas lain, bahkan mungkin juga akan minta masukan ke pengacara," kata pimpinan rombongan Komisi III DPR RI Dr H Aziz Syamsuddin.