REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengklaim selalu berupaya memelihara ketertiban dan keindahan Kota Depok, Jawa Barat. Namun Pemkot tidak menampik kalau hingga kini Depok masih memiliki kekurangan, terutama dalam hal kebersihan.
Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail, mengatakan kekuarangan dalam hal kebersihan bukan sepenuhnya tanggung jawab kota yang memiliki maskot belimbing tersebut.
Nur Mahmudi menjelaskan nilai minus akan kebersihan yang melanda Depok, turut disumbangkan dari wilayah di luar Kota Depok.
"Itu ada TPS (Tempat Pembuangan Sementara). Sudah banyak dikeluhkan warga. Mohon untuk rutin diangkut," ujar Nur, di Depok, Kamis (14/3).
Politikus PKS itu menjelaskan lokasi TPS yang dimaksud ialah terletak di wilayah perbatasan antara Depok dengan
Jakarta Selatan. Namun, secara administratif, lokasi TPS berdiri masih berada di Jaksel. Adapun lokasi tepat TPS ini berada, yaitu di ruas jalan yang hendak mengarah ke Kelapa Dua, Depok, bila dari Universitas Pancasila. "Kami juga akan memelihara wilayah kami sendiri dengan baik," ucapnya.
Masih terkait dengan keindahan kota, Nur Mahmudi menerangkan terdapat tempat-tempat bisnis yang tidak memiliki garis sepadan antara jalan dengan bangunan. Ia meminta, agar hal tersebut lebih diperhatikan.
Sayang, Nur Mahmudi tidak disebutkan di mana lokasi pasti pusat bisnis yang dimaksud berada. Ia hanya mengatakan, letak toko-toko yang dimaksud adalah yang berada mulai dari wilayah perbatasan Depok-Jaksel, menuju sungai Ciliwung. "Yang pasti, wilayahnya masih milik bapak Jakarta Selatan," terangnya santai.
Hal mengenai sisi kebersihan lainnya, juga ditemukan di wilayah Kota Depok bagian lain. Permasalahannya masih sama yaitu, soal sampah. Nur mengungkapkan, ia menerima informasi melalui situs jejaring sosial Twitter, saat ini sampah di wilayah Citayam, Depok, sudah menggunung. "Pesan untuk Bogor, jangan kirim sampah ke kita lagi," katanya.
Nur Mahmudi berencana dalam waktu dekat akan turun mengunjungi wilayah Citayam yang dilaporkan dari pihak warga tersebut. "Kami insya Allah akan datang ke sana, merancang bersama Camat dan Lurahnya juga," sebut Nur Mahmudi.
Lebih jauh Nur Mahmudi menyebut tidak tidak perlu memintakan pihak dari kota tetangga untuk turut merapikan gunungan sampah di Citayam, yang lokasinya bertetanggaan dengan wilayah Bogor tersebut. "Langsung saja bekerja sendiri," tutur Nur.
Sebagai pesannya yang terakhir, Nur meminta tiap-tiap wilayah mampu menjaga ketertiban wilayahnya masing-masing, termasuk daerah yang merupakan wilayah perbatasan.
"Pesan kepada Jakarta dan daerah lain, kita tingkatkan kerjasama pemeliharaan untuk ketertiban dan keindahan di wilayah perbatasan, secara bersama-sama," imbuhnya mengakhiri.